Rabu, 03 Desember 2014

Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm, inchi, pixel

Ukuran Foto dalam cm – Bagi anda yang sering mencetak foto tentu anda sudah sangat familier dengan menyebutkan ukuran R untuk melakukan pencetakan foto. Untuks sekedar diketahui bahwa seri R tersebut adalah seri yang telah ditetapkan oleh standar internasional ISO untuk melambangkan ukuran foto atau ukuran yang berhubungan dengan cetak foto. Namun banyak sekali orang yang belum mengetahui ukuran tepatnya untuk jenis ukuran R ini, karena memang jarang sekali digunakan kecuali hanya untuk ukuran kertas foto.

Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm

Nah untuk komkonversi dari ukuran foto R dalam cm maka menjadi sebagai berikut :
  • 2R –> 6  cm x  9 cm
  • 3R –> 8,9   cm x   12,7 cm
  • 4R –> 10.2   cm x   15.2 cm
  • 5R –> 12.7  cm  x   17.8 cm
  • 6R –> 15.2   cm x   20.3 cm
  • 8R –> 20.3  cm  x   25.4 cm
  • 8R (+) –> 20.3  cm  x    30.5 cm
  • 10R –> 25.4  cm  x   30.5 cm
  • 10R (+) –> 25.4 cm  x   38.1 cm
  • 12R –> 30,48  cm  x   39,37 cm
  • 16R –> 40,64  cm  x   50,8 cm
  • 20R –> 50,8  cm  x   60,96 cm
  • 24R –> 60,96  cm x 80 cm
  • 30R –> 75  cm  x  100 cm
Karena konversi dari ukuran foto dalam inchi menjadi ukuran foto dalam cm tidak bisa sangat mendetail, maka sangat disarankan Anda menggunakan ukuran foto dalam inchi.  Untuk ukuran dalam inchi adalah sebagai berikut:

Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam inchi

  • 3R = 3,5 inchi  x  5 inchi
  • 4R =  4 inchi  x  6 inchi
  • 5R = 5 inchi  x  7 inchi
  • 8R =  8 inchi  x  10 inchi
  • 10R = 10 inchi  x  12 inchi
  • 12R = 12 inchi  x  15,5 inchi
  • 16R = 16 inchi  x  20 inchi
  • 20R = 20 inchi  x  24 inchi
  • 24R = 24 inchi  x  31,5 inchi
  • 30R = 30 inchi  x  40 inchi
Karena pembuatan ukuran tersebut untuk dilakukannya pencetakan maka sebaiknya resolusi yang digunakan adalah sesuai dengan standar cetak foto yaitu 300 dpi.   Namun jika kamera yang digunakan menggunakan ukuran yang lebih kecil dari standar cetak foto maka sebaiknya ukuran cetak pun harus disesuaikan agar nantinya bisa menghasilkan cetakan yang maksimal.

UKURAN MAKSIMAL KERTAS FOTO UNTUK KAMERA

  • Kamera 0.1 mega pixel ( 352 × 228 ), maksimal ukuran cetak foto = 2×3 cm
  • Kamera 0.3 mega pixel ( 640 × 480 ),  maksimal ukuran cetak  foto = 4×6 cm
  • Kamera 1.0, 1.2, 1.3 mega pixel, maksimal ukuran cetak foto  = 2R
  • 3R = 1051 pixel × 1500 pixel
  • 4R = 1205 pixel × 1795 pixel
  • 5R = 1500 pixel × 2102 pixel
  • 6R = 1795 pixel × 2551 pixel
  • 8R = 2398 pixel × 3000 pixel
  • 8R Plus = 2398 pixel × 3602 pixel
  • 10R =  3000 pixel × 3602 pixel
  • 10R Plus =  3000 pixel x 4500 pixel

Kamis, 20 November 2014

Teknik dasar fotografi

Dalam fotografi terdapat tiga komponen penting untuk menghasilkan sebuah gambar.Komponen tersebut adalah ISO,Diafragma dan Shutter Speed, komponen tersebut harus sejajar/selaras utuk menghasilkan komposisi ekposure yang tepat.Terkadang bisa di ibaratkan seperti segitiga sama sisi,dalam arti semua setingan ISO,Diafragma dan Shutter Speed harus selalu presisi/akurat.Untuk lebih detail mari kita pahami arti dari ekposur,iso,diafragma dan shutter speed.
materi4
Ekposure adalah kapasitas cahaya yang di peroleh sensor kamera,yang dihasilkan dari kombinasi iso,diafragma dan shutter speed.Jika kapasitas cahaya yang di hasilkan terlalu sedikit,maka dengan kata lain foto tersebut di nyatakan Under/Gelap.Berbanding terbalik jika cahaya yang dihasilkan terlalu banyak,makan foto tersebut di nyatakan Over/Terlalu terang.

ISO adalah tingkat sensitifitas/kepekaan cahaya kepada sensor kamera.ISO memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi cahaya sekitar,jika kondisi cahaya sekitar cukup terang kita bisa menggunakan setingan ISO rendah(ISO 100 – ISO 400).Namun jika cahaya sekitar sangat redup,kita bisa meningkatkan kapasitas ISO menjadi lebih tinggi(ISO400 – ISO 6.400).Akan tetapi jika kita menggunakan ISO tinggi dalam pemotretan,maka foto yang kita dapatkan akan menjadi sedikit  Noise

Diafragma/Aperture adalah komponen dalam lensa yang berfungsi untuk mengatur besar kecil cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera.Diafragma juga memiliki fungsi lain,selain mengatur cahaya yang masuk kedalam sensor yaitu ruang tajam.Jika kita menggunakan diafragma bukaan kecil(f 22,f 16,f 8,),maka ruang tajam yang dihasilkan pada lensa menjadi lebar.Jika kita menggunakan diafragma dengan bukaan lebar(f 2.8,f 1.8,f 1.2),maka ruang tajam yang dihasilkan semakin kecil/tipis.

Shutter Speed adalah lamanya waktu jendela rana/shutter terbuka dan tertutup kembali untuk mengambil sebuah gambar/foto.Kita bisa menyeting kecepatan jendela rana/shutter sesuai kebutuhan yang kita inginkan.Semisal memotret objek yang bergerak cepat,kita bisa menyeting kecepatan shutter dengan kecepatan tinggi (1/500 ,1/1000,1/4000) dengan tujuan foto yang dihasilkan benar benar Frezz/Diam.Kita juga bisa menyeting kamera dengan kecepatan rendah(1/30,1/60,1/125) saat kondisi cahaya tidak terlalu banyak (sore,malam,atau di dalam ruangan).

sumber :http://belajarfoto.wahyuproject.com/teknik-dasar-fotografi/

Belajar Komposisi Fotografi Dasar

 sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/belajar-komposisi-fotografi-dasar/

Dalam fotografi kita pasti tidak asing dengan istilah komposisi,komposisi bisa di artikan sebagai  proses penggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam fotografi komposisi merupakan sebuah proses yang sangat vital karena dari komposisi itulah sebuah foto bisa becerita, dari komposisi pula sebuah foto terlihat indah dan enak dipandang untuk dinikmati.Cara yang mudah untuk membuat komposisi dalam sebuah foto kita perlu memahami Rule of Thirds.
Definisi Rule of Thirds adalah dengan membagi foto menjadi sembilan bagian yang sama dengan dua garis ruang horisontal yang sama serta dua garis ruang vertikal yang sama pula, jadi sekarang kita melihat view finder memiliki 9 persegi kecil dan bukan satu persegi besar.
rule-of-thirds
Empat Garis beserta titik titik pertemuan antara garis tersebut diidentifikasikan merupakan bagian atau tempat dari Point of Interest dan tentunya itu adalah dimana fotografer sebaiknya menempatkan subyek (disepanjang garis atau di titik persimpangan) untuk menciptakan foto-foto yang memiliki keseimbangan.
Berikut beberapa contoh foto dengan komposisi yang sederhana

  
belajar-komposisi








belajar-komposisi-sederhana

Mempelajari Pengaturan Metering

Metering dalam dunia fotografi sering di artikan mengukur kapasitas kondisi cahaya.Penguasaan teknik Metering sangatlah penting,karena mempermudah kita untuk menentukan setingan ekposure yang tepat.Ada 3 jenis macam setingan Metering dalam kamera digital, Matrix , Center Wide dan Spot.Jika kita sering menggunakan mode setingan Aperture Priority , Speed Priority dan Program Priority, Metering akan sepenuhnya memiliki peranan penting dalam menentukan setingan Exposure.Mari kita pelajari  macam  macam setingan Metering….

1 MATRIX (atau dikenal juga sebagai Average atau Evaluative)
matrix-metering
Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan radius 90% dari jendela bidik (frame),setingan jenis ini sangat cocok untuk memotret kondisi outdoor.
2 CENTER WIDE
centerwide-metering
Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan mentitik beratkan 40% dari jendela bidik(frame),sangat tepat untuk memotret kondisi indoor.
3 SPOT METERING
spot-metering
Sensor kamera membaca kondisi cahaya dengan menitik beratkan 10% dari jendelan bidik(frame),sangat cocok untuk pemotretan kondisi low light dan back light.
Dari jaman fotografi film sudah tercipta alat untuk mengukur kapasitas cahaya yaitu LightMeter. Alat ini sangat penting,karena dapat menentukan setingan eksposure yang tepat mulai dari Shutter Speed , Diafragma dan ISO(  ASA pada roll film).
lightmeter
Semoga bermanfaat….
sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-pengaturan-metering/

Mempelajari Fungsi Iso Speed

ISO speed berfungi untuk mengontrol kepekaan sensor kamera terhadap kondisi cahaya sekitar. Pengaturan ISO yang lebih tinggi membuat sensor kamera semakin peka terhadap cahaya sehingga kita dapat menghasilkan sebuah foto di tempat gelap/remang.ISO adalah singkatan dari “International Organisation for Standardisation” suatu badan yang menentukan standar internasional.Dalam fotografi digital, ISO speed digunakan untuk mengindikasikan kepekaan sensor CMOS terhadap cahaya.Semakin rendah ISO Speed yang kita gunakan,semakin kuat/pekat kualitas foto yang di hasilkan mulai dari kualitas warna,ketajaman foto dan kualitas resolusi.Di bawah ini saya akan memberi beberapa contoh foto dengan setingan ISO rendah dan foto setingan ISO tinggi
iso-rendah-nikon-d5100
*keterangan foto ( ISO 200 / F 2.8 / Speed 1/200 )
Foto diatas mengunakan ISO rendah karena kondisi cahaya masih terang (sore).Dengan menggunakan ISO rendah saya memiliki keunggulan tersendiri,yaitu kualitas foto lebih baik yang meliputi kualitas warna,ketajaman dan resolusi untuk di cetak besar.Semakin rendah ISO yang kita gunakan,semakin bagus kualitas foto yang kita hasilkan.


high-iso-3200-nikon-d5100
*keterangan foto ( Iso 3200 / F 1.8 / Speed 1/80 )
Dalam foto ini saya menggunakan iso tinggi karena kondisi cahaya yang remang remang, saya maksimalkan diafragma lensa hingga F 1.8 (Lensa Nikon AFS 35m F1.8) dan tetap menjaga kecepatan shutter di angka 1/80 agar foto tidak goyang (shake).Secara teknis foto ini berhasil,namun dengan menggunakan setingan ISO terlalu tinggi menimbulkan efek Noise dan detail foto terlihat kurang tajam.
Sekarang teknologi semakin canggih,hampir semua kamera keluaran terbaru memilikin kualitas sensor bagus dan mampu merekam dalam kondisi remang remang ( low light).Yang perlu kita perhatikan adalah batas maksimal ISO kamera kita,karena beda seri kamera beda pula kemampuan menangkap objek dalam ruang gelap/remang.


ISO tidak hanya berguna untuk membuat foto menjadi lebih terang,tetapi juga membantu kita untuk mengangkap objek yang bergerak cepat.Dalam fotografi olahraga dan fotografi birding (memotret burung) pasti selalu menggunakan setingan HighSpeed. Karena objek yang difoto bergerak sangat cepat,maka di perlukan setingan shutter speed yang lebih cepat dari objek agar mendapatkan foto Freeze.
highspeed
* keterangan foto ( ISO 800 / F 11 / Speed 1/1000 )
Saya harus menaikan ISO menjadi 800 untuk mendapatkan kecepatan shutter speed 1/1000,meskipun waktu pemotretan jam 3 sore.Demikian pembahasan tentang ISO Speed,semoga bermanfaat…..

Sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-iso-speed/

Mempelajari Fungsi Shutter Speed

Shutter Speed adalah lamanya waktu jendela rana/shutter terbuka dan tertutup kembali untuk merekam cahaya kedalam sensor kamera.Shutter speed memiliki peranan penting dalam menentukan pengambilan foto,baik untuk merekam objek yang bergerak cepat maupun bergerak lambat.Dengan merubah setingan shutter speed kita dapat menciptakan beberapa teknik pemotretan yang berbeda,mulai dari teknik freeze,teknik motion blur,teknik slow speed dan teknik panning. Dalam artikel kali ini saya akan memberikan penjelasan berbagai teknik pemotretan yang mengandalkan kemapuan Shutter Speed

  • Foto Freeze
Untuk menghasilkan foto freeze kita memerlukan kecepatan shutter speed yang tinggi,semisal 1/500 ; 1/4000 ; 1/8000 .Teknik seperti ini biasanya untuk memotret objek yang bergerak cepat ( Sepak Bola,Orang Lompat,Orang Menjaring,dll )  *tips membuat foto freeze
foto-highspeed
* keterangan foto ( ISO 200 / F 6.3 / ShutterSpeed 1/4000 )

  • Foto Motion Blur
Untuk menghasilkan efek motion blur di perlukan kecepatan shutter speed yang lebih rendah dari objek yang bergerak.Teknik seperti ini memhasilkan foto yang berbeda dan memberi kesan dinamis,pada intinya membuat objek yang bergerak terekam menjadi sedikit blur/buram.
motion-blur
* keterangan foto ( ISO 100 / F 10 / ShutterSpeed 1/15 )

  • Foto Slow Speed
Untuk menghasilkan foto slow speed kita memerlukan sebuah tripod,karena kecepatan shutter speed yang di gunakan sangat rendah.Tripod di perlukan untuk menstabilkan posisi kamera agar waktu merekam kamera tidak bergerak /goyang.
slowspeed
* keterangan foto ( ISO 100 / F 22 / ShutterSpeed 5detik )

  • Foto Panning
Teknik pemotretan Panning memiliki beberapa metode yang berbeda,ada yang di sebut Panning Moving,Panning Zoom In dan Panning Zoom Out.Pada dasarnya pemotretan teknik panning menggunakan kecepatan redah dan di kombinasikan dengan pergerakan kamera maupun lensa.Contoh foto berikut merupakan contoh foto Panning Zoom In
foto-panning
* keterangan foto ( ISO 100 / F 11 / ShutterSpeed 20detik )
http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-shutter-speed/