Rabu, 02 Mei 2012

Tips Membeli Kamera Digital

   
Kamera-Digital.com
Semakin lama, kita semakin menyadari, bahwa kebutuhan kita akan pendokumentasian suatu moment sangatlah penting. Dengan kamera digital, kita akan semakin mudah dalam mewujudkan keinginan kita tersebut. Namun, sebelum membeli kamera digital, ada beberapa tips yang dapat dijadikan pegangan :
Sesuaikan keperluan Megapixel
Banyak iklan yang mengexpose megapixel, namun banyak juga dari kita tidak mengerti sampai sebesar apa megapixel yang kita butuhkan. Biasanya, semakin besar megapixel dari sebuah kamera, harganya juga akan semakin mahal, namun untuk kualitas gambar, megapixel yang besar tidak menjamin kualitas yang baik. Sebuah kamera digital dengan 2 megapixel sudah cukup untuk foto sehari-hari dan cukup untuk dilihat di layar komputer dan dicetak sampai dengan ukuran 6R. Jika anda berencana mencetak pada ukuran lebih besar, setidaknya diperlukan 3 megapixel. Selanjutnya jika masih mau mencetak lebih besar lagi, maka megapixel yang semakin besar sangat anda butuhkan. Namun jika dipaksakan, kamera dengan megapixel yang kecil masih bisa mencetak pada ukuran kertas yang besar, namun kadang-kadang hasilnya akan terlihat kabur.
Perhatikan battery dan chargernya
Jika kamera anda menggunakan battery lithium, pemakaiannya tidak terlalu memerlukan banyak perhatian, cukup dicharge dan pakai, kalo selesai dipakai, silahkan di charge lagi. Bebeberapa kamera menggunakan battery jenis AA. Untuk jenis ini, kita bisa memilik menggunakan battery Alkaline, atau battery yang bisa diisi ulang. Kami selalu menyarankan setiap user untuk menggunakan battery jenis isi ulang dibandingkan jenis Alkaline, memang harga battery isi ulang sedikit lebih mahal dibandingkan Alkaline, tetapi kemampuanya dipakai beberapa kali (diisi ulang bisa sampai 500x pemakaian normal), maka harga battery ini akan menjadi jauh lebih murah. Penjelasan detail tentang battery ini, bisa dicari di artikel lain pada situs ini. Tetapi harap berhati-hati untuk tidak membeli battery isi ulang jenis AA yang palsu, karena sekarang sudah banyak beredar dipasaran.
Optical Zoom (dan Digital Zoom)
Perbesaran gambar secara optical (ini berbeda dengan digital zoom). Usahakan kita mendapatkan kamera dengan minimal 2x optical zoom. Sebagian besar kamera digital mempunyai fasilitas optical zoom, dan ini sangat berguna buat kepentingan kita mengabil gambar untuk jarak yang agak jauh dari tempat kita. Jangan terkecoh dengan digital zoom, rata-rata kamera digital semuanya mempunyai fasilitas digital zoom, namun hasil perbesaran dengan digital zoom akan mengakibatkan hasil foto kita jadi pecah dan tidak jelas. Sebaiknya apabila tidak terpaksa, usahakan untuk selalu menghindari pemakaian digital zoom. Digital zoom dapat juga di lakukan dengan software di PC.
Fasilitas Bantuan untuk low-light
Pada kondisi cahaya yang tidak terang, biasanya kamera akan kesulitan mendapatkan focus sebelum kita shoot object tersebut. Oleh karena itu, beberapa kamera digital dilengkapi dengan lampu bantuan (bentuknya bermacam-macam) yang berfungsi untuk membantu pengambilan foto pada tempat yang kurang cahaya. Ini sangat penting terutama pada pengambilan foto di dalam ruangan.
Perhatikan Memory Storagenya
Beberapa kamera mempunyai memory internal didalamnya, tetapi biasanya kapasitasnya tidak terlalu besar. Oleh sebab itu, kita harus memastikan bahwa kamera digital kita dilengkapi dengan port untuk memory external, sehingga kita dapat memberikan tambahan memory sesuai dngan kebutuhan kita. Ada berbagai macam jenis memory yang dapat dipakai pada kamera digital, jenis dan bentuknya biasanya disesuaikan dengan jenis kamera digital tersebut. Harganya bervariasi, namun semakin besar kapasitasnya, maka harganya akan semakin mahal juga. Internal memory yang ada pada kamera digital bisa anda abaikan bila kamera digital tersebut tidak memiliki fasilitas tersebut.
Cobalah kamera tersebut sebelum membeli
Kamera digital hampir sama dengan digital media lainnya, biasanya dilengkapi dengan menu dan tombol-tombol pengontrol untuk disesuaikan dengan keperluan kita. Beberapa amera memiliki perintah yang mudah dimengerti dibanding jenis lainnya. Perbandingan mudah atau susah dapat anda simpulkan jika anda sudah mencobanya. Juga perhatikan time delay dari mulai kita tekan tombol shoot sampai gambar selesai diambil (shutter lag), kamera tertentu ada yang delaynya sangat lama, tetapi ini juga berpengaruh dari kondisi ruang dan cahaya tempat kita mencoba kamera tersebut. Coba juga lensa zoomnya (optical zoom), apakah dapat digunakan dengan mudah dan cepat. Ketahuilah juga berapa lama waktu yang harus ditunggu dari mulai menghidupkan kamera sampai kamera siap untuk digunakan. Jangan lupa mencoba LCD dan viewfindernya.
Cari tahu informasi sebanyak-banyaknya
Ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu kemampuan, spesifikasi, dan kekurangan dari kamera yang anda taksir untuk dibeli itu. Bertanya kepada pakar, atau orang yang sudah pernah menggunakan akan sangat membantu kita untuk menentukan apakah kamera tersebut layak untuk dibeli. Beberapa website di internet banyak memberikan review tentang kamera digital, mulai dari yang mengulas secara global sampai direview sedetail-detailnya. Tempat diskusi di Internet juga sangat dianjurkan untuk dijadikan referensi sebelum membeli kamera digital.
Fitur tambahan
Banyak kamera digital yang dilengkapi dengan fitur tambahan, salah satunya yang selalu ada adalah kemampuan untuk merekam gambar bergerak (video). Pada kamera digital, fitur ini hanyalah sebagai tambahan saja dan kemampuannya sangat terbatas. Harap anda tidak menentukan keputusan membeli kamera digital dari kemampuan kamera tersebut untuk merekam video. Hasil rekaman video dari kamera digital tidak akan bisa maksimal, kamera digital didesign untuk menghasilakan foto diam secara maksimum. Jika anda lebih berniat merekam video, sebaiknya dipertimbangkan untuk membeli handycam atau alat sejenis yang memang dibuat untuk merekam video.
Pertimbangkan membeli card reader
Card reader adalah alat tambahan yang digunakan untuk membaca memory card pada kamera digital. Pada saat kita membeli kamera digital, pasti sudah disertakan kabel dan driver untuk mentransfer/memindahkan foto dari kamera ke komputer. Namun jika kita menggunakan alat yang disebut card reader, maka kita akan menghemat waktu untuk mentransfer dari kamera ke komputer dan dilakukan dengan cara yang sangat mudah, selain itu jika kita menggunakan card reader, maka kamera kita tidak perlu dihidupkan (on) dan akhirnya kita juga bisa menghemat umur battery kita.

Membuat Background Blur - Dengan Photoshop 7.0

Membuat Background Blur - Dengan Photoshop 7.0
Kamera-Digital.com (Chandra R)
Bagi pengguna kamera digital, terutama kelas consumer, di mana kamera menggunakan sensor yang lebih kecil dan panjang lensa yang terbatas, sulit untuk mendapatkan DOF yang dangkal, agar background terlihat blur, yang sering digunakan untuk mengisolasi / menonjolkan obyek, terlebih umumnya kamera kelas ini bersifat serba otomatis (Point & Shoot).
Dengan bantuan Photoshop, hal tsb mudah dilakukan, di sini diberikan cara yang agak rumit, sehingga hasilnya akan lebih baik:
  1. Buat seleksi thd obyek yang ingin kita pertahankan ketajamannya (paling mudah dgn Magnetic Lasso), untuk memperhalus hasil seleksi, klik select-feather (ketikan nilainya antara 1-4) dan select-smooth (ketikan nilainya antara 2-6).
  2. Buat layer baru hasil seleksi tsb (layer via copy, Ctrl+J),  sembunyikan layer ini (layer1), dgn cara mengklik icon matanya pada palet layers.
  3. Aktifkan / pilih layer background, gunakan Smudge Tool (letaknya pada tool box, satu group dgn blur / sharpen tool), lakukan penarikan pixel di sekitar seluruh tepi obyek ke arah dalam (menuju tepi obyek), agar cepat, pilih ukuran kuas tdk terlalu besar diameternya dan image dalam tampilan pembesaran yang tidak terlalu besar (mis: dalam Hand Tool, pilih tampilan Fit on Screen); tujuan penggunaan tool ini, adalah agar tidak terlihat “halo” pada tepi obyek, yang sering terlihat bila kita menggunakan cara sederhana (seleksi obyek, select-inverse, gaussian blur).
  4. Kemudian pilih filter-blur-Gaussian Blur, ketikan nilainya, tergantung seberapa blur background yang kita inginkan (umumnya nilai antara 6-10 sudah cukup)..
  5. Perlihatkan kembali layer baru hasil seleksi (layer 1) dengan cara mengklik kembali icon mata pada palet layersnya, kita akan melihat hasilnya, di mana pada tepi batas obyek, tidak terlihat halo. Bila kita merasa hasil seleksi kurang halus, bisa kita perbaiki pada layer 1 tsb, mis: dengan Eraser Tool, untuk menghapus kelebihan seleksi yang kita lakukan.
  6. Terakhir, simpanlah (save) hasil kerja kita, bila kita merasa sudah puas dan tidak berencana untuk mengeditnya lagi, gabunglah layer tsb (flatten image),  terutama bila image tsb akan disimpan dalam format JPEG.
Selamat mencoba.
Ditulis oleh : Chandra R (chan8lus@cbn.net.id)

TIPS Pengguna Pocket-Consumer Digicam - Mencegah Under Exposure


Kamera-Digital.com (Chandra R)
Umumnya pengguna kamera saku, mengeluh hasil foto yg mereka dapatkan cenderung kurang terang (under exposure), terutama flash photography (indoor), ini terutama karena pada kamera jenis ini hanya mengandalkan built-in flash yg rendah intensitas cahayanya, sehingga jangkauan / coverage areanya terbatas, ditambah kebiasaan memotret pada jarak maximum jangkauan flash.
Yang sering terjadi adalah:
  • pada wide angle lens (zoom out max), hanya daerah tengah saja yg cukup cerah, sementara pada bagian tepi / pojok, cenderung lebih gelap, ini dikarenakan keterbatasan coverage area flash (terlepas masalah design lensa, vignetting).
  • pada lensa tele (zoom in max), cenderung keseluruhan kurang cerah (under), ini disebabkan pada posisi zoom in, bukaan aperture mengecil, sehingga lebih banyak dibutuhkan cahaya, akibatnya jangkauan flash memendek.
Untuk menghindari problem tersebut, kita perlu tahu kemampuan flash kamera, umumnya pada kamera saku hanya diberikan data jangkauan max flashnya, misalnya: wide angle: 3 m, tele: 2 m, pd ISO 100.
Setiap peningkatan 1 stop / double (ISO 200), jarak tersebut meningkat 1,4 kali, 2 stop / quadruple (ISO 400) meningkat 2 kalinya, sebaliknya bila ISO turun ½ nya (ISO 50) menurun 0,7 kali.
Untuk mencegah under exposure, usahakan memotret dalam jarak sebelum / di bawah jangkauan max flash.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan:
1.Gunakan ISO tertinggi utk kondisi cahaya kurang (low light) dan atau utk obyek bergerak (foto sport / action), agar obyek cukup tercahayai, sekaligus “membekukan” gerak.
Kelemahan dgn penggunaan ISO tinggi, terutama pada kamera bersensor kecil ini, adalah peningkatan noise (dlm kamera analog / film, grainy), akibat peningkatan sensitifitas sensor terhadap cahaya dengan cara menaikkan gain amplifier sensornya. Tapi tingkat noise ini (umumnya consumer digicam max ISO 400), masih layak cetak utk ukuran kecil (3-4R), bila anda “alergi” dengan noise / grainy, hindari ISO 400, gunakan max ISO 200.
2.Gunakan flash dgn speed rendah (slow synch flash) agar obyek + backgroundnya cukup tercahayai dengan baik.
Ini terutama berguna untuknight shoot / scene, di mana BG yg gelap, akan cukup tercahayai (cerah), hanya yg perlu diingat, walau menggunakan blitz, krn pada speed rendah, usahakan menjaga kamera + subyek fotonya tetap steady (disarankan meng-gunakan tripod / alternatifnya). Keuntungan lainnya, semakin rendah speednya, semakin lebih natural warna cahaya asli yang terekam (misalnya: warna lampu pijar yg lebih warm).
3.Gunakan nilai (+) EV (exposure compensation) utk “mencerahkan” hasil foto kita.
Keuntungan dengan cara ini, adalah: peningkatan kecerahan tidak dibarengi dengan peningkatan noise, karena cara kerjanya adalah dengan menurunkan speed sampai batas “aman”, di mana speed masih cukup tinggi untuk handheld, bila ini masih belum cukup, maka aperturenya yang akan diperbesar; terkait dengan cara kerjanya, kita harus memperhitungkan akibatnya:

  • semakin besar nilai (+) EV-nya, semakin rendah speednya, ini tidak cocok untuk “membekukan” gerak obyek, lebih cocok untuk still foto.
  • bila sampai aperturenya diperbesar, maka DoF-nya akan memendek, tapi hal ini jarang, apalagi mengingat kamera saku digital mempunyai DoF yang “sangat” panjang, kecuali untuk foto macro.
  • karena kecerahan ini sengaja kita “tambahkan”, maka hindari penggunaannya utk foto dalam jarak dekat / close-up (1 m atau kurang), untuk menghindari over exposure; lebih berguna untuk foto yang mendekati jangkauan max flashnya, agar tidak under  exposure hasilnya.
  • Seberapa besar nilai (+) EV-nya (exposure value) ? tergantung berapa cerah foto yg kita inginkan, kondisi penerangan di lokasi pemotretan, dan jangan lupa sesuaikan dengan ISO setting yg kita gunakan, utk itu lakukan percobaan dulu utk menentukan nilainya.
    Umumnya nilai +2/3 - 1 (+0,7 - 1,0) pd ISO 100-200 sudah cukup, pada kondisi tertentu yg membutuhkan tingkat kecerahan tinggi, mungkin baru cukup pd ISO 400 (misalnya: foto group yg terpaksa dilakukan pd jangkauan max flash). Untuk auto ISO setting, perhatikan range ISO-nya, umumnya antara 100-200, 100-400, 50-150, tergantung merk / type kameranya (walau kamera umumnya cenderung memilih ISO terendahnya).
    Ditulis oleh : Chandra R (chan8lus@cbn.net.id)

    Panduan Praktis untuk mencetak Hasil Foto Kamera Digital

    Panduan Praktis untuk mencetak Hasil Foto Kamera Digital    
    Kamera-Digital.com (Yoni Tan) Hasil foto dengan menggunakan Kamera Digital bisa kita lihat langsung melalui Komputer tanpa harus membawa ke lab foto untuk dicetak. Namun tidak bisa dihindari bahwa kita terkadang masih memerlukan hasil foto yang dicetak sehingga bisa dilihat kapan saja dan dimana saja tanpa tergantung dengan komputer. Pada artikel ini akan dijelaskan panduan praktis untuk mencetak hasil foto Kamera Digital.
    Sebelumnya saya ingin memperjelas sedikit tentang kerancuan-kerancuan yang ada dalam istilah yang sering dipakai, yaitu :
    • Besar Resolusi yaitu 1280x960 (1MegaPixel), 1600x1200 (2 MP ), 3MP maupun 4MP dan lain lain itu adalah menandakan banyaknya titik yang ada dalam gambar tersebut. Semisal foto dengan resolusi 1600x1200 berarti ada 1600 titik di horizontal dan 1200 titik di vertikal.
    • Densitas foto 72dpi, 180dpi, maupun 300dpi (terlihat pada EXIF data yang menempel pada foto yang bersangkutan) itu menandakan tingkat kerapatan dari titik - titik tersebut dalam suatu satuan ukuran inch (dot per inch). Misalnya kita selama ini mendengar ada printer berkemampuan cetak dengan densitas 300dpi, 600dpi, 1200dpi, maupun 4800dpi. Contoh printer dengan kemampuan densitas 4800dpi itu berarti bisa mencetak sebanyak 4800 titik sepanjang garis 1 inch (2,54cm), begitu juga dengan printer berkemampuan densitas 300dpi berarti hanya bisa mencetak 300 titik sepanjang garis 1 inch (2,54cm).
    Terkait dengan hal - hal diatas, maka kita patut mengetahui juga bahwa mesin cetak foto itu biasanya berkemampuan densitas 300dpi sehingga kita akhirnya sering memakai patokan ini sebagai standard densitas minimum yang diperlukan baik untuk mencetak di laboratorium foto ataupun dengan printer sendiri.
    Berikut daftar ukuran kertas foto yang biasanya dipakai di laboratorium foto :
    2R = 6 x 9 cm
    3R = 8,9 x 12,7 cm
    4R = 10,2 x 15,2 cm
    5R = 12,7 x 17,8 cm
    6R = 15,2 x 20,3 cm
    8R = 20,3 x 25,4 cm
    8R Plus = 20,3 x 30,5 cm
    10R = 25,4 x 30,5 cm
    10R Plus = 25,4 x 38,1 cm
    Kita akan mengambil contoh salah satu ukuran yang biasa dipakai yaitu 4R dalam hal ini, yaitu : 10,2x15,2cm
    (10,2cm : 2,54) x 300dpi = 1204 titik atau pixel
    (15,2cm : 2,54) x 300dpi = 1795 titik atau pixel.
    Dengan ini berarti kita mengetahui bahwa resolusi minimum yang dibutuhkan untuk mencetak 4R adalah 1795 x 1204 pixel.
    Dalam hal ini berarti boleh dikatakan bahwa resolusi kamera digital yang mendekati ukuran tersebut mungkin adalah 2MP yaitu 1600x1200. Tetapi harus diingat bahwa adanya perbedaan rasio panjang lebar antara file kamera digital (4:3) dengan standar kertas foto (3:2) itu biasanya berakibat terjadinya cropping (pemotongan) pada samping2 foto karena laboratorium foto itu biasanya melakukan sedikit peregangan secara otomatis pada file – file yang bersangkutan, misalnya foto dengan resolusi 1600x1200 akan diperbesar menjadi 1795x1346 untuk memenuhi ukuran frame minimal dari 4R untuk kemudian dicropping lagi sehingga bagian yang tercetak itu tetap beresolusi 1795x1204.
    Ada beberapa kasus dimana ada yang berhasil melakukan pencetakan dengan ukuran 8R hanya dengan kamera 2MP ataupun juga mungkin bisa 10R. Dalam hal ini kita harus melihat lagi beberapa hal yaitu :
    1. Kompleksitas dari gambar yang diambil, misalnya gambar - gambar dokumentasi orang tentunya jauh berbeda tingkat detailnya dibandingkan dengan gambar pemandangan alam misalnya pada waktu sunrise). Dalam hal ini gambar orang biasanya lebih mudah untuk diperbesar dibandingkan dengan gambar pemandangan alam)
    2. Tingkat kompresi dari gambar yang dipakai (dengan ACDSee biasanya terlihat dengan click kanan properties, bagian file, di compression ratio). Biasanya file - file yang berpotensi dan bisa dicetak jauh lebih besar dari ukuran yang direkomendasikan itu file - file dengan tingkat kompresi antara 5 - 10. Lebih dari itu, biasanya sulit sekali untuk meningkatkan ukuran gambar.
    3. Ada beberapa kamera yang menyediakan mode RAW dan juga mode TIFF pada hasil akhir gambar yang ditangkap, dalam hal RAW file dan TIFF file itu tidak terdapat kompresi sama sekali sehingga sangat dimungkinkan untuk melakukan resize ulang untuk melakukan cetak pada ukuran lebih besar.
    Dari 3 hal diatas, seringkali saya sendiri juga bisa melakukan cetak pada 10R maupun 12R dengan kamera 4MP yang saya miliki meskipun secara perhitungan tidak memungkinkan untuk melakukan pencetakan tersebut. Dalam hal ini kita bisa melakukan test sederhana apakah file yang bersangkutan masih bisa untuk dicetak pada ukuran yang bersangkutan atau tidak dengan cara melakukan image resize pada photoshop
    Semoga artikel berikut ini berguna sebagai panduan anda dalam melakukan pencetakan foto anda dari kamera digital. Di bawah ini saya buatkan daftar acuan praktis untuk pencetakan foto yang diinginkan beserta resolusi yang dibutuhkan.
    3R = 8,9 x 12,7cm @300 dpi = 1051x1500 pixel
    4R = 10,2 x 15,2cm @300 dpi = 1205x1795 pixel
    5R = 12,7 x 17,8cm @300 dpi = 1500x2102 pixel
    6R = 15,2 x 21,6cm @300 dpi = 1795x2551 pixel
    8R = 20,3 x 25,4cm @300 dpi = 2398x3000 pixel
    8R Plus = 20,3 x 30,5cm @300 dpi = 2398x3602 pixel
    10R = 25,4 x 30,5cm @300 dpi = 3000x3602 pixel
    10R Plus = 25,4 x 38,1cm @300 dpi = 3000 x 4500 pixel Ditulis oleh : Yoni Tan (fabienne_amiach@yahoo.com)

    Rabu, 11 April 2012

    Tips – Landscape Photography


    Berikut ini adalah tips untuk pemotretan landscape:

    Foto Landscape
    Lokasi. Pilihan lokasi merupakan hal paling penting dalam pemotretan landscape. Apa yang ingin Anda dapat? Perkotaan atau pedesaan? Lalu lintas yang macet atau kedamaian alam? Jika lokasi itu cukup jauh dari tempat tinggal Anda, pertimbangkan lamanya perjalanan yang harus ditempuh agar Anda tidak melewatkan waktu terbaik untuk pemotretan landscape.
    Timing. Foto landscape sebaiknya dibuat pada pagi atau senja hari ketika cahaya matahari jatuh miring. Selain menguntungkan karena intensitas dan sudut datang cahayanya, pada pagi dan senja hari kontras antara langit & bumi tidak teralu besar. Foto pada pagi & sore juga memungkinkan munculnya lebih banyak nuansa warna di langit
    Setting Gunakan ISO rendah untuk memeproleh detil yang terbaik. Apabila kamera Anda memungkinkan pengaturan manual, pilihlah mode A atau M dengan bukaan apertura kecil, mungkin f/11 atau f/16 atau bukaan terkecil yang dimungkinkan oleh kamera Anda agar keseluruhan ruang dalam frame tertangkap dengan tajam. Jika Anda menggunakan kamera poket, pastikan kamera pada mode Landscape
    Gunakan tripod. Penggunaan aperture kecil pada pagi atau senja hari berarti penggunaan shutter speed yang lebih lambat. Untuk mengurangi resiko getaran (shake) atau untuk memperoleh beberapa exposure yang sama sebagai bahan pengolahan HDR, sebaiknya Anda menggunakan tripod.
    Fokus Foto landscape menghendaki agar seluruh obyek dalam frame tampil tajam. Untuk mencapai hal ini, jika Anda menggunakan lensa dengan pengaturan manual, pasanglah fokus lensa pada hyperfocal. Jika menggunakan kamera digital tanpa mode manual, fokuskan pada 1/3 frame untuk memperoleh ketajaman maksimal pada seluruh jarak dalam frame
    Lensa Untuk memperoleh cakupan yang luas, sebaiknya menggunakan lensa wide. Jika andapengguna lensa vario atau kamera poket, gunakan posisi paling wide

    Angle dan Perspective Manfaatkan pola-pola garis, barisan pepohonan, sawah dam berbagai komponen lainnya sebagai daya tarik dalam frame. Selain perspektif, pemilihn angle juga menentukan. Biasanya akan lebih baik jika penempatan horison tidak tepat di tengah frame. Anda bisa mencari empat yang lebih tinggi (horison di 1/3 bawah) atau justru memotret dekat dari tanag (horison di 1/3 atas) untuk memperoleh foto yang menarik
    Foreground obyek Temukan obyek yang menarik untuk ditempatkan di latar depan. Obyek ini bisa berupa bebatuan, pohon, atau sejenisnya. Obyek ini berfungsi sebagai. Obyek ini berfungsi sebagai eye-cattcher yang membuat foto tampil unik
    Filter merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam pemotretan landscape. Beberapa filter yang dapat digunakan:
    • Polarizer gunanya untuk mengurangi intensitas cahaya di tempat terang, menahan flare & hamburan cahaya sehingga gambar/ foto menjadi lebih kontras.
    •  Gradual Neutral Density (GND) yaitu filter dengan perbedaan intensitas warna secara bertahap. Filter ini dapat dipasang dengan bagian lebih gelap di atas untuk meredam intensitas cahaya dari langit sehingga daratan tidak tapil terlalu gelap.
    • Soft focus yaitu filter yang membuat blur bagian-bagian tertentu dalam frame. Dalam banyak kesempatan penggunaan filter ini memberikan kesan magis dalam foto. Efek ini juga bisa diperoleh dengan menghembuskan napas ke lensa jika Anda memotret di daerah berhawa dingin.
    Cerita Sebuah foto yang bercerita lebih menarik daripada sekedar pemandangan alam. Setiap daerah memiliki kisahnya. Cobalah untuk mengetahui kisah yang menjadi legenda di suatu daerah dan temukan obyek-obyek yang berkaitan dengan kisah itu.
    Foto Landscape
    Eksperimen Salah satu yang membuat sebuah foto menjadi bernilai adalah keunikannya. Oleh karena itu lebih sulit untuk memotret landscape di tempat terkenal yang sudah sering dikunjungi banyak orang karena sudah begitu banyak foto yang beredar. Untuk mencapai keunikan, Anda harus bereksperimen dengan mengambil banyak frame dan mencoba berbagai kemungkinan, misalnya dengan pemotretan hitam putih, slow speed, HDR, dsb

    http://fotografi-dasar.blogspot.com/2010/01/tips-landscape-photography.html

    Serba Serbi Lensa Makro


    6 Januari 2012

    Serba Serbi Lensa Makro

    Lensa makro / mikro berbeda dengan lensa-lensa lain karena lensa makro dapat fokus relatif dekat dengan objek foto. Lensa makro murni memiliki perbesaran 1:1, artinya ukuran subjek sama dengan ukuran sensor kamera atau film. Kalau kita foto sebuah penggaris, 1cm di penggaris akan sama dengan 1 cm yang ditangkap di sensor kamera.
    Lensa makro dengan pembesaran 1:1 biasanya ditemui di lensa fix/prime atau lensa yang tidak bisa zoom.
    Contohnya adalah:
        Lensa yang berukuran 50-70mmm biasanya untuk foto produk atau benda kecil di dalam studio)
        Lensa yang berukuran 100mm (Biasanya untuk outdoor, seperti foto serangga, bunga)
        Lensa yang berukuran 150-200mm (Biasanya untuk outdoor, untuk serangga atau binatang kecil yang sulit di dekati).
    Ada pula lensa makro yang memiliki label zoom, seperti Tamron 70-300mm f/3.5-5.6 macro. Meski memiliki label makro, lensa ini tidak memiliki perbesaran 1:1, tapi biasanya 1:3.5. Kualitas fotonya biasanya juga kurang dibandingkan lensa makro murni.

    Canon 100mm f/2.8 macro usm - Salah satu lensa populer
    Canon 100mm f/2.8 macro usm - Salah satu lensa populer

    Lensa makro biasanya lensa yang didesain untuk menghasilkan foto yang tajam, dengan background blur yang lembut. Lensa makro juga cukup populer sebagai lensa potret, tapi sebagian fotografer suka mengeluh hasilnya terlalu tajam. Banyak lensa makro yang memiliki auto fokus yang kurang cepat dan akurat, terutama saat foto dalam jarak yang dekat. Maka dari itu, banyak fotografer sering mengunakan manual fokus untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
    Lensa makro murni biasanya mahal-mahal, satu lensa bisa berharga 5 juta ke atas. Tapi ada beberapa alternatif untuk mengubah lensa menjadi lensa makro yang lebih baik.

    Close-up filter
    Close-Up FilterClose-up filter adalah lensa filter yang dipasang di depan lensa. Fungsinya kurang lebih mengurangi jarak minimal fokus sehingga objek foto menjadi lebih besar saat direkam. Kualitas close-up filter sangat bervariasi, biasanya yang murah (sekitar 100 ribu) tapi kualitasnya buruk dan ada juga yang kualitasnya tinggi tapi harganya lumayan mahal (satu atau dua juta lebih). Keuntungan filter ini adalah, auto focus dan fungsi2 kamera masih beroperasi seperti biasanya.

    Macro Extension Tube
    Macro Extension TubeExtension tube adalah tabung kosong yang dipasang diantara kamera dan lensa. Dengan adanya tabung ini, kita bisa fokus lebih dekat ke objek foto. Extension Tube yang murah biasanya tidak memiliki kontak elektronik, jadinya tidak bisa auto fokus. Yang bisa, seperti Canon EF 25 II Extension Tube biasanya jauh lebih mahal.

    Reversing Ring
    Reversing RingDengan mengunakan cincin ini, kita bisa membalikkan lensa non-makro menjadi bersifat seperti lensa makro. Metode ini cukup diminati oleh para penghobi fotografi karena biaya yang relatif murah. Kualitas foto lumayan dan tergantung dari lensa yang direverse. Misalnya lensa 50mm akan memberikan hasil lebih baik daripada lensa 18-55mm. Auto focus juga tidak berjalan, sehingga manual fokus dan pemakaian tripod hampir harus dilakukan.
    Sumber: http://www.infofotografi.com/blog/2011/01/serba-serbi-lensa-makro/

    Memahami Aperture & Depth of Field


    Definisi aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) saat kita mengambil foto.
    Saat kita memencet tombol shutter, lubang di depan sensor kamera kita akan membuka, nah setting aperture-lah yang menentukan seberapa besar lubang ini terbuka. Semakin besar lubang terbuka, makin banyak jumlah cahaya yang akan masuk terbaca oleh sensor.
    apertureAperture atau bukaan dinyatakan dalam satuan f-stop. Sering kita membaca istilah bukaan/aperture 5.6, dalam bahasa fotografi yang lebih resmi bisa dinyatakan sebagai f/5.6. Seperti diungkap diatas, fungsi utama aperture adalah sebagai pengendali seberapa besar lubang didepan sensor terbuka. Semakin kecil angka f-stop berarti semakin besar lubang ini terbuka (dan semakin banyak volume cahaya yang masuk) serta sebaliknya, semakin besar angka f-stop semakin kecil lubang terbuka.
    apertureJadi dalam kenyataannya, setting aperture f/2.8 berarti bukaan yang jauh lebih besar dibandingkaan setting f/22 misalnya (anda akan sering menemukan istilah fully open jika mendengar obrolan fotografer). Jadi bukaan lebar berarti makin kecil angka f-nya dan bukaan sempit berarti makin besar angka f-nya.
    Depth of Field
    Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field (DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus. Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
    PICT0235_mdUntuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan setting aperture yang kecil, misalkan f-22 (makin kecil aperture makin luas jarak fokus) – lihat contoh foto diatas. Sementara untuk mendapat DOF yang sempit, gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/2.8 – lihat contoh foto dibawah.
    PICT0236_mdKonsep Depth of Field ini akan banyak berguna terutama dalam fotografi portrait dan fotografi makro, namun sebenarnya semua spesialisasi akan membutuhkannya.

    Bagaimana Membuat Foto Bokeh yang Creamy

    Salah satu perbedaan utama antara indera mata dan lensa kamera anda adalah bahwa mata memiliki depth of field (DOF) hampir tanpa batas sementara lensa terbatas, ini membawa konsekuensi bahwa bidang fokus lensa tidaklah seluas mata. Dan fotografer terdahulu telah memutuskan untuk justru memanfaatkan kelemahan ini menjadi senjata. Lahirlah apa yang kemudian disebut bokeh.
    Bokeh aslinya adalah kata dalam bahasa Jepang yang berarti ‘menjadi kabur’, jadi foto bokeh adalah karakteristik foto yang menonjolkan sebuah oyek utama yang fokusnya sangat tajam sementara latar belakang (dan atau depan) yang sangat kabur, atau dalam bahasa Inggris selective focusing. Dalam contoh foto cantik diatas (karya Sektor Dua), obyek utama muka model amatlah tajam, namun latarbelakang pintu menjadi tampak amat kabur (blur). Nah, sifat kabur inilah yang disebut bokeh. Bagaimana caranya supaya kita bisa menghasilkan foto bokeh yang seperti ini. Berikut yang bisa anda lakukan:
      1. Pilih mode manual atau Aperture Priority – baca lebih jauh tentang mode operasi kamera disini
      2. Pilih setting aperture sebesar mungkin.Lihat tulisan f/x di lensa anda, semakin kecil x, semakin besar aperture dan semakin sempit bidang fokusnya
      3. Pikirkan tentang faktor jarak, yakni jarak didepan dan dibelakang bidang obyek.
    Foto Bokeh
    Sumber: http://belajarfotografi.com/tips-memotret-foto-bokeh-creamy/

    Tips Fotografi: Memotret Air terjun



    by Enche on September 17, 2011

    Air terjun merupakan subjek foto yang menarik dan sangat populer di kalangan fotografer pemandangan/landscape. Memotret air terjun membutuhkan teknik tertentu yaitu:
    Foto Air Terjun

    Setting kamera manual
    Untuk mendapatkan foto air terjun yang mulus, kita membutuhkan shutter speed yang lambat, kurang lebih 1/4 detik sampai 2 detik. Semakin lama kita membuka shutter, semakin mulus air terjunnya.

    Bukaan/aperture yang dipakai sebenarnya cukup kecil, contohnya f/11 atau f/16. Dengan bukaan sekecil itu, seluruh pemandangan akan terlihat tajam. Hindari bukaan yang terlalu kecil seperti f/22 atau f/32 karena kualitas foto akan berkurang karena difraksi lensa.

    Untuk ISO, sebaiknya memakai ISO yang paling rendah, misalnya ISO 100 (sebagian besar kamera DSLR Canon) atau 200 (kamera DSLR Nikon) supaya mendapatkan kualitas foto yang optimal.

    Lensa
    Untuk lensa, saya usulkan untuk memakai lensa lebar, karena memberikan kesan kedalaman atau tiga dimensi. Dimensi akan lebih terlihat ketika komposisi kita vertikal dengan memasukkan unsur lingkungan seperti bebatuan disekitar air terjun.

    Filter
    Ketika foto di siang hari yang terik dan terang sekali, seringkali kombinasi bukaan, shutter speed dan ISO seperti yang dianjurkan diatas masih menghasilkan foto yang terlalu terang. Jika itu terjadi, kita bisa mengunakan filter yang dinamakan Neutral Density. Filter ini akan menyerap cahaya lebih banyak sehingga exposure/pencahayaan foto menjadi pas. Filter Neutral Density ini ada yang menggelapkan 1 stop sampai 10 stop cahaya. Saya usulkan minimal menggunakan Neutral Density 3 stop atau disebut juga filter ND8.

    Filter lain yang bisa membantu yaitu Circular polarizer. Filter ini berfungsi untuk mengurangi refleksi cahaya sehingga foto menjadi lebih bagus. Langit biru akan semakin biru dan refleksi cahaya ke air atau ke bebatuan disekitar air terjun akan hilang atau berkurang. Filter ini juga menyerap cahaya sebanyak kurang lebih 2 stop cahaya sehingga membantu kita mendapatkan setting bukaan-shutter speed-ISO yang dibutuhkan. Filter CPL ini adalah salah satu filter wajib untuk yang hobi fotografi pemandangan. Cara memakai filter CPL ini adalah memasangnya di depan lensa dan kemudian memutar filter sampai mendapatkan efek yang diinginkan (saat refleksi cahaya hilang/berkurang).

    Tripod
    Tripod merupakan alat wajib untuk fotografi pemandangan, tak terkecuali untuk foto air terjun. Tripod memastikan foto kita tidak blur karena shutter speed yang lambat. Banyak jenis tripod di pasaran, pada umumnya, tripod yang kokoh dan ringan itu yang terbaik untuk fotografi pemandangan atau jalan-jalan.

    Fokus
    Fokus yang tepat untuk foto pemandangan juga penting, tapi untunglah biasanya kita memakai setting bukaan yang kecil sehingga bagian yang tajam dari foto menjadi luas. Kita bisa memilih untuk fokus ke air terjun atau batu-batuan yang disamping. Fokus tergantung selera, bagian mana yang ingin kita tonjolkan atau terlihat paling tajam di foto.

    Komposisi
    Komposisi foto air terjun pada dasarnya ada dua, yaitu komposisi horizontal dan vertikal. Komposisi horizontal membuat pemandangan air terjun menjadi lebih tenang dan stabil, sedangkan komposisi vertikal memberikan kesan dinamis dan cepat. Jangan lupa mengikutsertakan lingkungan air terjun seperti bebatuan, pohon, dedaunan ataupun orang yang berenang atau main air di air terjun tersebut.

    Selamat mencoba.

    http://www.infofotografi.com/blog/2011/09/tips-fotografi-memotret-air-terjun/

    Tips Foto: Bagaimana Cara Memotret Siluet


    Foto Siluet

    Siluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya. Silahkan:

    Matikan Flash

    Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda

    Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)

    Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.
    Carilah obyek yang bentuknya menarik

    Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.

    Carilah background yang tepat

    Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.

    Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)

    Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….

    Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….

    Jangan takut mencoba

    Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun

    Sumber: http://belajarfotografi.com/tips-foto-bagaimana-cara-memotret-siluet/

    Selasa, 10 April 2012

    D-End Toys

    D-END TOYS memproduksi berbagai macam boneka kertas yang menarik. Sangat murah dan terjangkau bagi anak-anak. Boneka ini bermanfaat untuk hiasan pinsil dan latihan dongeng bagi anak-anak. Harganya dari 1000-an sampai 5000-an.



     Bagi siapa saja yang berminat memasarkan bisa menghubingi kami. Bagi Sekolah yang ingin mengadakan pelatihan kami siap datang kesekolah berbagi ilmu bagaiman cara membuat boneka kertas yang unik dan menarik.


    TIPS DASAR FOTOGRAFI: AGAR FOTO LEBIH TAJAM


    by Mishbahul Munir, Senior Photographer on Poetrafoto Photography Yogyakarta Indonesia
    AGAR FOTO LEBIH TAJAM, ada beberapa hal atau faktor yang perlu diperhatikan:
    (1) kebiasaan tangan. ketika motret apapun, usahakan tangan tidak mudah goyang. berlatihlah untuk ini. seorang teman, sampai harus membiasakan tiap hari angkat barbel kecil supaya tangan lebih kokoh ketika memotret.
    (2) gunakan alat bantu. jika tangan kita memang tidak begitu kuat. gunakan alat seperti tripod atau monopod yang kokoh. hal ini penting sekali, apalagi untuk memotret landscape atau memotret foto keluarga di pelaminan.
    (3) settingan speed di kamera. setelah yakin bahwa ketika memotret tidak bakal goyang, baik yang hanya menggunakan tangan ataupun tripod atau benda lain yang sekiranya kokoh, pastikan bahwa kecepatan (speed) kamera kita pas. kalau mau motret orang, usahakan kecepatan diatas 1/60. lebih cepat lebih baik.
    (4) faktor lensa. foto lebih tajam juga bisa karena faktor lensa yang baik. salah satunya yang memiliki fasilitas IS (image stabilizer) atau VR (vibration reduction). lalu, yang memiliki f angka semakin kecil akan semakin baik kualitas ketajamannya.
    (5) settingan sharpen di kamera. carilah di kamera Anda, cobalah otak atik, dimana settingan yang pas untuk tangan dan kebutuhan kita ya.
    (6) berlatih terus menerus. jepret terus menerus. motret dijamin tidak akan bisa maksimal jika hanya baca teori. memotret dan jepret adalah proses wajib!

    Senin, 09 April 2012

    Tips Foto Makro Dengan Kamera Saku


    Saya rasa banyak sekali tulisan yang membahas tentang tips memotret makro dengan menggunakan kamera SLR, tapi jika anda belum memiliki kamera SLR jangan berkecil hati. Kamera saku juga mampu menghasilkan foto makro (close – up).
    Meskipun hasilnya tidak akan sedahsyat jika memggunakan kamera SLR (apalagi jika menggunakan lensa khusus untuk makro), anda tetap bisa memotret dan menghasilkan foto makro yang indah hanya dengan menggunakan kamera saku. Anda bisa lihat foto-foto yang ada di artikel ini, semua dihasilkan dengan kamera saku. Bagus bukan?
    Pengen tahu tips-nya? silahkan:

    Gunakan Mode Makro
    Pilih mode ini jika anda ingin memaksimalkan fitur makro yang sudah di setel oleh produsen kamera saku. Mode makro biasanya disimbolkan dengan ikon bunga di kamera anda. Jika anda memilih mode ini, anda memberitahu kamera bahwa anda ingin memotret dengan jarak fokus yang lebih dekat dibanding biasanya (jarak fokus terdekat biasanya berbeda dari kamera satu ke kamera lainnya). Mode makro juga berarti kamera akan memilih aperture yang besar, sehingga obyek dalam fokus akan tajam sementara background-nya sedikit kabur.
    Gunakan Tripod
    Meskipun anda hanya menggunakan kamera saku, tripod sangat membantu ketajaman foto makro anda. Selain mengurangi goyangan kamera, tripod juga membantu anda dalam membangun komposisi dan sudut pemotretan yang lebih oke.
    Setting Aperture
    Jika kamera saku anda memiliki fitur untuk mengubah setting aperture saat dalam mode makro, bereksperimenlah dengan mengubah besaran aperture – f/x. Pilih angka x yang besar jika anda ingin bidang fokus yang luas (semua tampak fokus), atau pilih x yang kecil jika anda hanya ingin bidang fokus yang sempit (sehingga area diluar titik fokus tampak kabur).
    Fokus
    Jika memungkinkan, gunakan setting manual focus, sehingga anda lebih leluasa menentukan dimana titik yang ingin anda anggap sebagai titik fokus. Biasanya dalam mode makro, settingan fokus manual akan jauh lebih mudah dilakukan dibanding auto fokus.
    Komposisi
    Baca lagi tips tentang komposisi. Usahakan anda menggunakan background yang simpel dan tidak terlalu sibuk sehingga foto akhir nanti akan lebih enak dilihat.
    Lighting
    Menggunakan flash di kamera saku justru akan menghasilkan foto yang tidak terlalu bagus. Matikan flash dan manfaatkan cahaya matahari tidak langsung, misalnya cahaya dari jendela atau saat mendung. Cahaya matahari langsung akan terlalu keras untuk kamera anda. Anda juga bisa memanfaatkan reflektor sederhana misalnya kertas putih, styrofoam atau alumunium foil untuk menerangi obyek yang terlalu gelap.
    Gunakan timer
    Manfaatkan timer yang ada di kamera saku anda sehingga gambar yang dihasilkan jauh lebih tajam. Saat jari memencet tombol shutter di kamera, maka goyangan kamera akan membuat foto anda tidak tajam, untuk itulah timer akan sangat berguna karena kita bisa mengaktifkan kamera tanpa harus memencet tombol shutter. Anda membutuhkan tripod supaya lebih enak dalam memanfaatkan timer.

    Tips Kamera Saku: Jangan Gunakan Digital Zoom



    Ada satu fitur di rata-rata kamera saku yang sebaiknya anda hindari pemakaiannya: digital zoom. Kenapa? Begini penjelasannya:
    Biasanya kamera saku dilengkapi lensa yang memiliki dua kemampuan zoom: optikal dan digital.
    Saat anda menggunakan optikal zoom, komponen gelas optik didalam lensa akan memperbesar ukuran subyek (seperti halnya teropong) baru kemudian hasil perbesaran dari lensa akan ditangkap oleh sensor kamera lalu direkam.

    Sebaliknya, digital zoom tidak benar-benar memperbesar ukuran subyek, namun hanya melakukan pemotongan (crop) area gambar disekitar subyek dan “mengembangkan” ukuran foto dengan menggunakan interpolasi. Dengan cara seperti ini, foto akan kehilangan banyak detail. Tak heran jika anda menggunakan digital zoom maka hasil foto akan tampak tidak tajam.
    Lihatlah perbedaan kualitas foto antara hasil optikal zoom (10 kali perbesaran) vs. digital zoom (10 kali perbesaran) diatas, anda akan tahu apa yang saya maksud.
    Jadi, jika dengan optikal zoom subyek yang anda inginkan masih tampak terlalu kecil maka berjalanlah mendekat baru bidiklah. Pakailah digital zoom hanya jika benar-benar terpaksa, karena banyak ruginya.

    Mengenal Jenis Kamera Digital: Saku Superzoom dan SLR

    Jauh sebelum anda mempelajari fotografi, hal paling penting adalah anda harus memiliki kamera – apapun jenisnya. Bagi anda yang sedang mencari – cari informasi sebelum memutuskan membeli sebuah kamera digital, artikel ini akan menjelaskan mengenai jenis kamera yang tersedia di pasaran dan apa saja perbedaannya.

    Kamera Saku (Pocket)

    kamera-saku Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda.

    Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas. Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer pro) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai back up.
    Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas:
    • Shutter lag, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol shutter dan kamera mulai merekam. Merupakan alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto.
    • Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya  berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya. Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang pas-pasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah blur (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak noise (bintik-bintik diseluruh area foto).
    • Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan dari sononya. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap anda bisa menggunakannya untuk memotret wajah anak anda yang sedang bermain drama di sekolah atau memotret wajah Krisdayanti yang sedang menanyi dalam sebuah konsernya.
    Kalau banyak jeleknya, kenapa kamera saku laris manis di pasaran? tidak adakah kelebihannya? ada, berikut ini:
    • Small is beautiful, dengan ukuran yang kecil kita mudah membawanya kemanapun kita pergi sehingga makin banyak hal yang bisa kita abadikan funny_photographer
    • Harga terjangkau, kamera saku adalah jenis kamera yang paling bersahabat dengan dompet sehingga anda akan disayang istri/ suami karena pandai berhemat
    • Lebih banyak orang tidak ingin tampak seperti war-tawan foto. Semakin besar kamera tentengan anda, makin tampang anda mirip wartawan foto. Dan yakinlah orang terkenal macam David Beckham, Ariel Peterpan, SBY atau Obama tidak pernah tampak seperti wartawan foto (bercanda … ).

    Kamera Super-Zoom

    Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15 kali atau bahkan sampai 20 kali. kamera-super-zoomKenapa kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting terjadi dalam kejauhan; di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga.
    Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang yang sama sekali tidak berguna jika anda  berada di area terang benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar LCD yang bisa ditekuk – tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut yang tidak biasa.
    Kekurangannya? secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih terbatas. Untuk memotret outdoor masih sangat oke hasilnya, namun begitu anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto yang tajam dan bagus.
    Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak.

    Kamera SLR

    Anda selama ini mungkin cukup puas dengan kualitas foto dari kamera saku mungil. Lalu mulai gemar mengamati foto di majalah-majalah yang tampak wah..foto yang super tajam, warnanya serba indah, potret wajah dengan latar belakang yang kabur, air terjun dengan yang telihat sangat lembut seperti kapas atau foto burung yang sedang melesat…foto – foto berkualitas seperti ini rata – rata dihasilkan dari kamera SLR.kamera-slrJadi apakah SLR itu? SLR adalah kependekan dari single lens reflex, sebuah istilah yang memang lumayan kompleks dijelaskan. Tapi pada prinsipnya adalah jenis kamera dimana kita mengintip obyek foto melalui lensa (jargon fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal.
    Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa langsung memotret, tidak ada lagi shutter lag, mampu merekam 3 foto dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa kehabisan batere.
    Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shutter (karena kamera saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang.
    Anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan, dari lensa macro dimana anda bisa memotret mata serangga sampai lensa super tele sehingga anda bisa memotret jerawat di wajah teman anda dari jarak 10 meter.
    Namun sebelum anda mulai kepincut dengan kamera SLR dan mulai memipikannya atau bahkan membelinya, kami sarankan anda membaca hal-hal yang patut dipertimbangkan sebelum membeli kamera digital SLR.

    20 Tips Komposisi Agar Foto Makin Keren

    Komposisi dalam bidang seni apapun adalah ibarat selera akan makanan, semua kembali ke preferensi  masing-masing. Namun begitu, ada beberapa panduan tertentu yang tak lekang waktu dan ikut di amini oleh mayoritas pelaku.
    Duapuluh tips singkat komposisi untuk fotografi berikut disarikan dari beragam sumber tulisan serta buku fotografi dan semoga pembaca bisa menambah atau menguranginya dengan mengisi komentar di akhir tulisan. Isinya bukan aturan tapi panduan, karena sekali lagi komposisi adalah masalah selera.
    • Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya atau garis supaya foto tampak kuat dan menyedot perhatian2918681424_4ebd1a42dc_m

    • Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulkan 853806749_b775c85369
    • Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan – tutupi – atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang istock_000009494535small
    • Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali istock_000010211189xsmall
    • Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto 3909629229_bce2a169b5_m
    • Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat
    • Maksimalkan penggunaan point of view (titik pandang) yang menarik, jangan melulu memotret dari depan subyek istock_000003706484xsmall
    • Jangan lupa rule of third. Tarik garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 bagian sama besar. Tempatkan obyek utama di persimpangan garis-garisnya2958127042_a5f79e9b29_o
    • Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah foto istock_000003558969xsmall
    • Bagian paling terang dalam foto adalah bagian yang paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek utama disana Sandcastle on Morro Strand State Beach, with Morro Rock visible in background, after sunset 24 Aug 2009
    • Background lah yang memperkuat kesan. Jadi jangan biarkan background mematikan obyek utama. Baca lebih jauh tentang background disini.2985066755_a23e402f28_m
    • Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi
    • Tajamkan mata untuk mengenali pola yang berulang, manfaatkan  22348414_9769281ba9_m
    • Tajamkan mata untuk mengenali pola simetri, manfaatkan 350058516_10387c7459_m
    • Leading line dan kurva-S selalu menyenangkan dilihat istock_000011126150xsmall
    • Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka DSC_3897b
    • Hindari menaruh titik perhatian tepat ditengah-tengah foto
    • Hindari meletakkan garis horison tepat di tengah foto, usahakan horison ada di sepertiga atas atau bawah Delineated
    • Jangan biarkan garis horison menabrak bagian obyek yang penting
    • Cek, cek dan cek lagi sesaat sebelum memencet shutter. Pastikan apa yang tampak di viewfinder sesuai keinginan anda Hydrant

    Tips agar foto lebih tajam

    Menghasilkan foto yang tajam setajam silet adalah keinginan banyak pecinta fotografi, dan beragam fitur kamera serta aksesoris tambahan sudah diciptakan untuk membantu kita menghasilkan foto yang tajam ini. Dari tripod, stabiliser (lensa ataupun kamera) sampai dengan software editor foto yang dilengkapi tool untuk mempertajam hasil akhir foto.
    Artikel ini akan merangkum beberapa tips agar foto anda lebih tajam, silahkan:

    Cara memegang kamera

    Cara memegang kamera sangat berpengaruh pada stabilitas kamera (baca: ketajaman foto), bacalah bagaimana cara memegang kamera yang baik.

    Shutter Speed.

    Jika anda mempercepat shutter speed, maka foto anda akan semakin tajam. Ingat aturan baku agar foto tajam saat anda memotret handheld : ” gunakan shutter speed yang lebih cepat dibanding panjang fokal lensa anda”. Begini penjabarannya:
    • Jika panjang lensa anda 50mm, potretlah dengan shutter speed 1/60 detik atau lebih cepat
    • Jika panjang lensa anda 100mm, gunakan shutter speed 1/125 detik atau lebih cepat
    • Jika panjang lensa anda 200mm, gunakan shutter speed 1/250 detik atau lebih cepat

    Aperture

    Aperture berpengaruh pada depth of field (daerah fokus dalam foto anda). Mengurangi aperture (memperbesar angkanya, misal anda memilih f/22) akan menambah depth of field, artinya area tajam dalam foto akan semakin besar meliputi obyek yang dekat maupun jauh, sehingga ketajaman foto secara keseluruhan justru berkurang.
    Maka lakukan sebaliknya, pilih aperture yang besar (angkanya kecil, misal f/4), maka anda akan memusatkan area tajam hanya didekat fokus. Memilih aperture yang besar memungkinkan anda mendapatkan shutter speed yang lebih cepat.

    ISO

    Menambah ISO akan mempercepat shutter speed serta memungkinkan anda memilih aperture yang lebih besar. Jika anda memotret di dalam ruangan, perbesar-lah ISO, tapi jangan berlebihan (misal: pilih ISO 600 untuk memotret didalam rumah). memilih ISO yang terlalu tinggi (diatas 800), bisa menyebabkan noise (bintik hitam kecil) dalam foto mulai terlihat.

    Fokus

    Jangan hanya percaya dengan autofokus kamera, periksalah secara cermat menggunakan mata dimata titik fokus anda berada. Ketika memotret wajah dalam jarak dekat, pastikan fokusnya jatuh diarea mata. Ketika memotret obyek, pastikan fokusnya memang ada dimana anda ingin area tersebut paling tajam. Autofokus kamera bisa saja salah dan justru menjatuhkan fokus disamping obyek yang anda inginkan.

    Lensa

    Jika anda kebetulan memiliki kamera SLR, pilihlah lensa terbaik yang bisa anda beli. Lensa yang berkualitas baik bisa secara drastis meningkatkan ketajaman foto anda. Lensa KIT yang biasanya ditawarkan dijual sebagai paket komplit bersama kamera biasanya kualitas-nya payah. Saran saya, jika anda baru akan membeli kamera SLR, belilah secara terpisah antara kamera (body only) dan lensa. Jangan membeli paket KIT. Lensa dengan kualitas bagus biasanya ditandai dengan aperture yang besar (misal f/2.8).

    Sweet Spot Lensa

    Lensa memiliki sweet spot-nya masing-masing. Sweet spot adalah aperture tertentu dimana lensa akan menghasilkan foto yang paling tajam. Sweet spot lensa biasanya berada dua stop diatas batas maksimal kemampuan aperture lensa. Misal, untuk lensa f/2.8 maka sweet spot-nya ada di f/5.6. Maka gunakan aperture f/5.6 jika anda memotret dengan lensa itu, foto anda akan tajam setajam silet.

    Tripod

    Tripod memang tidak praktis dan merepotkan, namun jika anda “sudi” membawanya, anda akan memperoleh foto yang lebih tajam. Terutama jika anda ingin menghasilkan foto HDR atau panorama, relakanlah membawa tripod.
    Kredit foto: Eye see you oleh peasap
    Baca juga:

    20 Tips Singkat Fotografi

    Berikut 20 tips singkat fotografi untuk anda menambah informasi dan kemampuan fotografi anda, saya yakin beberapa sudah pernah dilakukan tetapi semoga beberapa lainnya merupakan informasi baru. Klik tanda ¶ (jika ada) disebelah kanan masing-masing tip untuk melihat informasi yang lebih detail. Silahkan:

    1. Untuk melatih kemampuan panning anda, potretlah benda yang sedang bergerak dengan kecepatan normal (orang naik motor misalnya), gunakan mode shutter priority dan set shutter speed maksimal 1/30 detik, lebih lambat lebih baik. Perhatikan background anda!
    2. Untuk memotret makro (jarak super dekat), aktifkan fitur Live View kamera digital anda agar lebih mudah memeriksa depht of field dan fokus.
    3. Filter CPL (polarisasi) sangat berguna untuk menghilangkan pantulan sinar matahari di air dan kaca, dan juga berfungsi memperbaiki warna langit. Pernahkah anda mengenakan kacamata hitam dengan polariser?
    4. Saat memotret bayi/anak-anak, pastikan anda memusatkan perhatian ke mata. Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan mata anak-anak.  
    5. Megapiksel bukanlah fitur terpenting dari sebuah kamera, ukuran sensorlah fitur yang paling penting
    6. Untuk foto portait (wajah) di luar ruangan, usahakan ketika cuaca sedang mendung. Kalaupun tidak, carilah daerah yang redup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Sinar matahari membuat bayangan yang keras di wajah.
    7. Ketika anda memotret di kondisi minim cahaya dan kesusahan menggunakan autofokus, gantilah dengan manual fokus. Fitur autofokus dikamera biasanya cukup lama mencari titik fokus di kondisi remang-remang.
    8. Untuk foto siluet, pastikan anda matikan flash serta gunakan mode sunset (untuk kamera pocket), untuk SLR gunakan mode manual dan ukurlah eksposur di area terang di belakang obyek.
    9. Download-lah buku manual versi pdf untuk kamera anda, sehingga anda mudah melakukan pencarian secara cepat untuk kata yang ingin anda ketahui dibanding harus membolak-balik halaman kertas.
    10. Sebelum berangkat memotret, periksa kembali setting kamera anda, jangan sampai anda mneggunakan setting yang salah (memotret landscape dengan ISO 1000 misalnya). Menurut para fotografer pro, urutan pengecekan yang baik adalah berikut: cek White Balance – aktifkan fitur Highlight warning – cek settingan ISO – cek ukuran Resolusi foto anda.
    11. Formatlah memory card hanya di kamera, jangan pernah memformat memory card dikomputer. Selain jauh lebih cepat dan mudah juga jauh lebih aman jika anda melakukannya di kamera.
    12. Jika anda memiliki kapasitas hard disk berlebih di komputer serta suka melakukan foto editing, gunakan format RAW saat memotret, jika tidak cukup gunakan JPG.
    13. Jika anda benar-benar menyukai fotografi landscape, fotolah di jam-jam berikut: dari jam 5 sampai jam 8 pagi, serta dari jam 4 sampai jam 7 sore.
    14. Ketika memotret, lihatlah area paling terang yang masuk ke viewfinder anda. Kalau terangnya terlalu mencolok dibanding area lain, gantilah sudut pemotretan.
    15. Untuk memotret HDR, gunakan mode auto bracket. Satu lagi: untuk foto HDR landscape yang dahsyat, tunggulah sampai muncul mendung sedikit, lalu mulailah memotret.
    16. Jika anda membeli lensa atau kamera bekas, pastikan anda melakukan transaksi dengan bertemu penjualnya secara langsung. Anda harus menguji barangnya, memegang dan mencobanya
    17. Sepanjang memungkinkan, gunakan settingan ISO serendah mungkin. Meskipun noise reduction bisa mengurangi noise yang dihasilkan oleh ISO yang tinggi, namun akan mengurangi detail foto secara keseluruhan.
    18. Kalau warna membuat foto anda terlalu “sibuk” dan ramai, ubahlah foto anda menjadi foto hitam putih
    19. Untuk menghasilkan foto hitam putih yang bagus, perhatikan kontras dalam foto anda. Semakin banyak kontras (area gelap dan terang yang beragam), semakin bagus foto hitam putih anda.
    20. Bawalah kamera kemanapun anda pergi, cara paling cepat meningkatkan kemampuan fotografi anda adalah dengan memperbanyak jam terbang, tidak ada yang lebih baik.
    kredit foto adrift oleh: Richard Outram.

    Kamis, 16 Februari 2012

    Bagian-bagian Utama Buku

    Untuk mempermudah proses menulis, kamu harus tahu tentang bagian-bagian yang ada dalam buku. Agar kamu tahu, saat kamu sedang menulis, kamu menulis bagian yang mana dari bagian-bagian buku tersebut. Kaver. Kaver adalah tempat judul berada.
    Kemudian halaman persembahan, yaitu di mana kamu bisa menulis sesuatu untuk orang yang spesial menurut kamu.
    Kemudian daftar isi, kamu tahu apa itu khan.
    Kemudian prolog, atau pembukaan, yaitu tempat kamu bisa memberikan pengantar sebelum pembaca memasuki inti dari buku.
    Isi, yaitu yang berisi bab, sub-bab, yang isinya adalah inti dari buku.
    Kemudian epilog, berikanlah epilog atau penutup untuk memberikan semacam kalimat sampai jumpa dari tulisanmu.
    Di bagian terakhir, ada daftar pustaka, tempat kamu menuliskan daftar buku yang kamu jadikan referensi.
    Bisa juga kamu tambahin biografi kamu untuk mengenalkan dirimu ke pembaca, saya biasa menuliskannya dengan sebuta fachmygraphy.

    Rabu, 15 Februari 2012

    Kisah Sang Penemu Outbond


    Outward Bound adalah ide pendidikan inovatif yang dikreasikan oleh Kurt Hahn yang telah bertahan dan berkembang selama lebih dari enam puluh tahun. Fakta Ini dapat dikatakan luar biasa karena begitu banyak metode pendidikan yang muncul dan tenggelam selama periode ini.
    Apakah karena konsep ini sangat mudah beradaptasi dan dapat diterapkan pada dunia edukasi secara masal atau karena pemikiran dan filosofi dari konsep metode semacam outbound ini adalah abadi dan memiliki daya tarik universal? atau mungkin kedua faktor tersebutlah yang membuat metode ini menjadi populer dan terus berkembang.
    Yang jelas sang penemu metode outward bound atau lebih dikenal outbound training , Kurt Hahn telah meninggal pada tahun 1974 tetapi pengaruhnya dalam Outward Bound dan inisiatif pendidikan lainnya masih hidup hingga saat ini. Beliau lebih menekankan tercapainya tujuan daripada melatih fokus, dengan menggunakan cara yg sangat fleksibel, beragam dan sangat adaptatif. Begitu pula dengan metode Outbound Training, dengan programnya yang boleh dikatakan “tidak lazim”
    Kisah Sang Penemu Outbound
    Kurt Hahn lahir di Jerman pada tahun 1896, putra seorang industrialis Yahudi kaya, tapi ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Inggris sebagai warga negara Inggris. Sementara ia masih di SMA tahun 1902, ia menghabiskan liburan musim panas di Dolomites dengan teman-teman dari Abbotsholme, sebuah sekolah negeri Inggris. Selama rentang perjalanan ini, dalam sebuah diskusi tentang sistem sekolah umum Inggris, ketertarikan mengenai dunia pendidikan pertama kali masuk ke dalam benak Hahn. Hal ini menyebabkan ia menjadi terobsesi, kemudian ia mulai mendalami filsafat pendidikan dan sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Plato, Baden Powell, Cecil Reddie, Dr Arnold dari Rugby, Herman Lietz dan lain-lain.
    Pada tahun 1904, saat ia masih muda, Hahn terkena “sunstroke” yang cukup parah sehingga membuatnya cacat permanen namun disinilah ia merasakan ketegaran karena ia memiliki semangat dan keberanian untuk bertahan hidup yang sangat tinggi. proses pemulihan diri ini dimanfaatkannya untuk mempelajari filsafat pendidikan secara lebih mendalam dan merumuskan sistem pendidikan yang hingga saat ini menjadi sangat populer.
    Salah satu prinsip hidupnya yang ia pegang teguh sejak saat itu adalah, “ketidakmampuan Anda adalah Peluang Anda”, yaitu mengubah Tantangan menjadi Keuntungan, dengan cara selalu melakukan hal yang benar, terbaik dan bermanfaat meskipun dalam keadaan yang dirasakan sangat sesulit apapun.
    Filsafat pendidikan Hahn adalah perpaduan dari apa yang dianggap sebagai ide terbaik yang diambil dari berbagai sumber. Menurutnya, pendidikan adalah seperti pengobatan, metode pengobatan yang ada pada saat ini adalah hasil penemuan dan penyempurnaan dari metode metode terdahulu, jika anda datang ke seorang ahli bedah umum dan meminta untuk membedah usus anda dengan cara yang terbaik dan benar, pasti dokter ahli bedah umum tersebut akan menyarankan anda untuk datang ke ahli bedah yang lebih ahli mengenai usus.
    Jadi menurut Hahn, tidak ada yang istimewa dan baru dari metode “temuannya”, karena menurut Hahn, ia hanyalah mengumpulkan, merumuskan kemudian mengemasnya dengan cara yang dianggapnya paling sesuai dengan pengalaman atau proses hidupnya pada masa itu. Beliau menganggap, lebih baik meminjam sebuah ide atau metode yang sudah teruji dan terbukti ketimbang harus mencari dan berkesperimen dengan metode baru.
    Kunci keberhasilan Hahn adalah, ia berhasil merangkum, mengambil dan menggabungkan ide dan metode terbaik dari tiap pakar pendidikan di dunia, menjadi suatu metode edukasi yang sangat unik.
    Hahn memiliki keyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan dengan potensi dan kekuatan spiritual serta kemampuan untuk membuat penilaian yang benar mengenai nilai hidup dan moral.
    Dalam perkembangan hidupnya, seseorang itu kehilangan kekuatan spiritual ini dan kemampuan untuk membuat penilaian moral karena, apa yang Hahn sebut, diseased society dan the impulses of adolescence.
    Oleh karena itu, Hahn terobsesi oleh dekadensi moral atau penyakit sosial yang dia amati di masyarakat, dan sangat tergerak untuk mencari solusinya, beberapa “penyakit” tersebut misalnya seperti :
    • Penurunan tingkat kebugaran karena adanya sarana transportasi modern, pada saat itu lokomotif atau mesin
    • Penurunan memori dan imajinasi karena bingung, waswas, stress, gelisah akibat dampak dari modernisasi
    • Penurunan tingkat keterampilan dan perhatian karena melemahnya tradisi dan budaya yang positif serta keahlian
    • Penurunan disiplin diri karena ketergantungan pada obat-obat perangsang dan obat penenang
    • Penurunan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama karena masing masing sibuk dan egois dengan gaya hidup modernnya
    Sebagai bagian dari perhatiannya terhadap kekuatan dan kemampuan fisik adalah, ia percaya bahwa setiap manusia memiliki bakat kemampuan fisik, baik bakat fisik alamiah maupun ketidakmampuan fisik alamiah, misalnya seperti cacat fisik.
    Keduanya memiliki kelebihan dan memberikan kesempatan: satu untuk mengembangkan kekuatan dan yang lainnya untuk mengatasi kelemahan. Inilah yang menjadi prinsip atau pegangan Hahn’s berikutnya yaitu,
    “Ada banyak kelebihan pada diri anda daripada yang anda pikirkan dan bayangkan.”
    Tujuan Hahn adalah untuk menyediakan wahana ideal untuk mengaktifkan kesadaran dan potensi kekuatan tersebut, sehingga setiap orang dapat menemukan kesempurnaan jati diri manusianya dan salah satu wahana yang ia buat adalah Outward Bound atau lebih populer di Indonesia dengan istilah Outbound Training.
    (disadur dari outbond malang)http://villadejatinangor.blogspot.com/2010/12/kisah-sang-penemu-outbond.html

    Senin, 06 Februari 2012

    [Tutorial] Desain Cover Buku Menggunakan Adobe Photoshop

    Sebelum memulai tutorial ini, silakan lihat dulu gambar yang akan kita hasilkan di bawah.

    mendesain cover buku photoshop
    mendesain cover buku photoshop
    Lihat juga gambar asli cover yang diberikan penerbit.
    mendesain cover buku photoshop

    Tutorial

    Langkah 1: Menyiapkan Kanvas dan Guide.

    Ukuran buku ini 19×23 cm dengan ketebalan 1,2 cm. Jadi, mulai dengan membuat file baru dengan panjang 19+1,2+19 cm dan lebar 19 cm. Gunakan resolusi 300 dpi karena memang bertujuan untuk dicetak. Buka ruler dengan menekan ctrl+R. Klik ruler dan geser ke tengah gambar untuk membagi cover depan, cover belakang, dan tengah buku.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 2

    Untuk batas aman, kita akan menambahkan bleed 3 mm pada cover. Bleed tidak akan terlihat di print final, bagian ini akan dipotong. Untuk melakukan ini, klik Image > Canvas Size, beri Width dan Height 6 mm.
    mendesain cover buku photoshop
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 3: Manambahkan Gambar di Cover Depan

    Buku ini disertai dengan video tutorial yang memperlihatkan cara pembuatan gambar Land of The Giant. Saya menganggap video tutorial ini nilai tambah yang cukup bagus sehingga saya minta bagian cover depan diisi dengan gambar itu. Ambil gambar Land of The Giant lalu paste ke atas gambar. Atur ukuran gambar hingga muat seluruhnya.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 4

    Ada sedikit masalah di sini. Gambar tidak cukup untuk memenuhi seluruh cover. Solusinya adalah dengan mengambil gambar yang sama, simpan di bawah gambar. Atur posisinya agar bagian yang bersesuaian berada di posisi yang sesuai.

    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 5

    Tambahkan layer mask lalu ubah warna depan ke hitam. Lukis sisi luar gambar dengan brush lembut beropacity 10%. Lakukan hingga gambar ini membaur dengan gambar di bawahnya. Ulangi langkah ini pada gambar di atas.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 6: Menambahkan Judul 1

    Dengan tool rectangle, buat shape memotong di bagian atas dengan warna #dfe338.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 7

    Beri drop shadow pada shape rectangle. Tambahkan tulisan Photoshop di atasnya, di sini saya menggunakan font Helvetica. Agar terlihat lebih menarik, gunakan dua warna pada teks. Hitam untuk “Photo” dan merah tua untuk “shop”.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 8: Membuat Garis Scanline

    Buat layer baru. Buat seleksi persegi memanjang dan isi dengan hitam.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 9

    Masih dalam keadaan terpilih tekan ctrl+alt+T lalu tekan panah bawah beberapa kali untuk menduplikasi garis.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 10

    Sekarang tekan ctrl+alt+shift+T berulang-ulang untuk secara otomatis membuat duplikasi garis.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 11

    Tekan ctrl+T dan putar layer 60 derajat. Seleksi sebagian garis yang ada di atas dan beri layer mask.
    mendesain cover buku photoshop
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 12

    Turunkan opacity layer ke 10%.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 13

    Tahan alt lalu geser garis-garis tadi ke bawah untuk membuat duplikasinya.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 14: Menambahkan Judul 2

    Dengan tool rectangle buat lagi shape di atas tulisan Photoshop. Gunakan warna putih.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 15

    Klik ganda shape dan tambahkan layer style Gradient Overlay. Dari daftar gradient pilih tipe Orange, Yellow, Orange.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 16

    Tuliskan 105 di atas kotak.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 17

    Tulis juga Teknik Praktis di sebelah 105. Saya menggunakan font Century Gothic dan menaikkan nilai tracking untuk memperbesar jarak antar karakter.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 18

    Di bagian bawah tuliskan nama pengarang buku, dalam hal ini saya. Untuk memperkuat kesinambungan desain digunakan warna yang sama dengan warna kotak di atas. Supaya mudah terbaca teks ini diberi sedikit drop shadow.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 19: Menambahkan Info DVD

    Buku ini juga disertai dengan DVD berisi file-file yang digunakan dalam projek buku. Tentu saja fitur ini perlu ditunjukkan pada pembaca. Buka iconfinder ketikkan DVD dan download ikon DVD yang Anda sukai.
    mendesain cover buku photoshop
    Saya memilih ikon ini karena ada ukuran besar, 512×512 px. Pastikan Anda men-download versi PNG jangan yang ICO.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 20

    Paste ikon ke kiri bawah cover. Buat juga tulisan yang menjelaskan fitur buku. Agar menarik, pastikan Anda menggunakan teks yang bervariasi. Dalam contoh di bawah, saya mengkombinasikan Helvetica bold dan regular.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 21: Menambah Logo Penerbit Elex

    Sekarang saya butuh logo merah Elex Media, penerbit buku ini. Saya bisa saja membuatnya sendiri karena cukup mudah, tapi saya ambil saja logo 25 tahun Elex Media dari elex online. Dari halaman web, klik kanan logo dan pilih Save Image.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 22

    Simpan logo elex ke kiri atas cover. Untuk menghilangkan latar putih ubah blend mode layer ke Multiply.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 23

    Buat layer baru di bawah logo. Buat seleksi lingkaran dan isi dengan putih untuk latar logo.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 24: Menambah Judul Tengah

    Isi bagian tengah buku dengan shape hitam.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 25

    Di bagian atas tuliskan judul buku. Tekan ctrl+T, dan putar teks 90 derajat agar mengarah ke bawah.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 26

    Untuk bagian bawah tuliskan nama pengarang.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 27: Membuat Cover Belakang

    Sembunyikan sementara layer logo Elex dengan klik ikon mata di depannya. Seleksi semua judul lalu tekan ctrl+shift+C untuk menyimpannya clipboard.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 28

    Di cover belakang buat guide berjarak 2 cm dari sisi luar kertas. Tekan ctrl+V untuk mengeluarkan gambar judul yang tadi kita copy. Atur posisinya dan ukurannya agar ada di kiri atas.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 29

    Copy teks berisi ringkasan buku dari sini. Aktifkan tool teks. Klik dan geser untuk membuat text box dan paste teks ke dalamnya.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 30

    Buka panel paragraph. Buka menu panel dan pilih Hyphenation. Kosongkan pilihan hyphenation agar teks tidak dipotong. Dengan pilihan ini teks yang ada di ujung baris akan ditampilkan seutuhnya.
    mendesain cover buku photoshop
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 30

    Dari panel Paragraph dan Character atur ukuran karakter dan jarak paragraf hingga terlihat rapi.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 31: Menambahkan Barcode Buku

    Berikutnya, membuat barcode buku. Masuk ke situs ini dan masukkan angka 9789792771282 yang merupakan nomor ISBN buku saya. Klik tombol generate untuk secara otomatis membuat barcode. Klik kanan barcode yang dihasilkan lalu simpan gambar.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 32

    Kita tinggal menempatkan gambar tadi ke bagian kanan bawah cover.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 33: Mock Up Buku dalam Tampilan 3D

    Pembuatan gambar cover sudah selesai namun akan lebih menarik jika kita juga membuat mock  up (gambaran) buku dalam 3D agar klien bisa melihat hasilnya secara lebih realistis. Buka Adobe Illustrator. Buat kotak dengan ukuran 19×23 cm. Klik Effect > 3D > Extrude & Bevel.
    mendesain cover buku photoshop
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 34

    Copy kotak yang dihasilkan di Illustrator. Buat file baru di Photoshop dan paste kotak sebagai Smart Object. Kotak ini akan kita jadikan panduan bentuk buku.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 35

    kembali ke gambar cover. Seleksi cover depan dan tekan ctrl+shift+C.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 36

    Paste cover depan (ctrl+V). Tekan ctrl+T, klik kanan dan pilih Distort. Geser titik-titik sudut hingga menempel ke bagian depan kotak. Lakukan juga hal ini dengan bagian tengah gambar.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 37

    Untuk membuat garis-garis kertas di bagian atas, kita akan menggunakan bantuan filter. Buat seleksi persegi di layer kosong dan isi dengan putih. Klik Filter > Noise > Add Noise.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 38

    Klik Filter > Blur > Motion Blur. Gunakan nilai distance cukup besar dengan derajat 0.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 39

    Seperti langkah sebelumnya, tekan ctrl+T, distort dan geser pojok-pojoknya hingga menempel ke bagian atas gambar.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 40

    Buat layer baru di bawah buku. Buat seleksi dengan tool lasso poligon, siis dengan hitam lalu beri Gaussian Blur.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 41

    Zoom lebih dekat dan secara manual lukis rest point yaitu area tempat buku menempel dengan lantai.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 42

    Untuk latar buku, buat saja gradasi linear dari abu-abu ke putih.
    mendesain cover buku photoshop

    Langkah 43

    Di belakang buat lagi gradasi radial dari putih ke abu-abu.
    mendesain cover buku photoshop

    Hasil Akhir

    Akhirnya, pembuatan cover dan mock up buku dalam tampilan 3D selesai. Anda bisa melihat gambar akhir keduanya di bawah, klik pada gambar untuk melihatnya dalam ukuran final.
    mendesain cover buku photoshop
    mendesain cover buku photoshop

    Download Link

    Download File PSD (6,9 MB)

    Cre: http://www.desaindigital.com/mendesain-cover-buku-photoshop/