Senin, 05 Januari 2015
Rabu, 03 Desember 2014
Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm, inchi, pixel
Ukuran Foto dalam cm – Bagi anda yang sering
mencetak foto tentu anda sudah sangat familier dengan menyebutkan ukuran
R untuk melakukan pencetakan foto. Untuks sekedar diketahui bahwa seri R
tersebut adalah seri yang telah ditetapkan oleh standar internasional
ISO untuk melambangkan ukuran foto atau ukuran yang berhubungan
dengan cetak foto. Namun banyak sekali orang yang belum mengetahui
ukuran tepatnya untuk jenis ukuran R ini, karena memang jarang sekali
digunakan kecuali hanya untuk ukuran kertas foto.
Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam cm
Nah untuk komkonversi dari ukuran foto R dalam cm maka menjadi sebagai berikut :- 2R –> 6 cm x 9 cm
- 3R –> 8,9 cm x 12,7 cm
- 4R –> 10.2 cm x 15.2 cm
- 5R –> 12.7 cm x 17.8 cm
- 6R –> 15.2 cm x 20.3 cm
- 8R –> 20.3 cm x 25.4 cm
- 8R (+) –> 20.3 cm x 30.5 cm
- 10R –> 25.4 cm x 30.5 cm
- 10R (+) –> 25.4 cm x 38.1 cm
- 12R –> 30,48 cm x 39,37 cm
- 16R –> 40,64 cm x 50,8 cm
- 20R –> 50,8 cm x 60,96 cm
- 24R –> 60,96 cm x 80 cm
- 30R –> 75 cm x 100 cm
Ukuran Foto 4R, 3R, 2R, 10R dalam inchi
- 3R = 3,5 inchi x 5 inchi
- 4R = 4 inchi x 6 inchi
- 5R = 5 inchi x 7 inchi
- 8R = 8 inchi x 10 inchi
- 10R = 10 inchi x 12 inchi
- 12R = 12 inchi x 15,5 inchi
- 16R = 16 inchi x 20 inchi
- 20R = 20 inchi x 24 inchi
- 24R = 24 inchi x 31,5 inchi
- 30R = 30 inchi x 40 inchi
UKURAN MAKSIMAL KERTAS FOTO UNTUK KAMERA
- Kamera 0.1 mega pixel ( 352 × 228 ), maksimal ukuran cetak foto = 2×3 cm
- Kamera 0.3 mega pixel ( 640 × 480 ), maksimal ukuran cetak foto = 4×6 cm
- Kamera 1.0, 1.2, 1.3 mega pixel, maksimal ukuran cetak foto = 2R
- 3R = 1051 pixel × 1500 pixel
- 4R = 1205 pixel × 1795 pixel
- 5R = 1500 pixel × 2102 pixel
- 6R = 1795 pixel × 2551 pixel
- 8R = 2398 pixel × 3000 pixel
- 8R Plus = 2398 pixel × 3602 pixel
- 10R = 3000 pixel × 3602 pixel
- 10R Plus = 3000 pixel x 4500 pixel
Kamis, 20 November 2014
Teknik dasar fotografi
Dalam fotografi terdapat tiga komponen penting untuk menghasilkan sebuah gambar.Komponen tersebut adalah ISO,Diafragma dan Shutter Speed,
komponen tersebut harus sejajar/selaras utuk menghasilkan komposisi
ekposure yang tepat.Terkadang bisa di ibaratkan seperti segitiga sama
sisi,dalam arti semua setingan ISO,Diafragma dan Shutter Speed harus
selalu presisi/akurat.Untuk lebih detail mari kita pahami arti dari
ekposur,iso,diafragma dan shutter speed.
Ekposure adalah kapasitas cahaya yang di peroleh sensor kamera,yang dihasilkan dari kombinasi iso,diafragma dan shutter speed.Jika kapasitas cahaya yang di hasilkan terlalu sedikit,maka dengan kata lain foto tersebut di nyatakan Under/Gelap.Berbanding terbalik jika cahaya yang dihasilkan terlalu banyak,makan foto tersebut di nyatakan Over/Terlalu terang.
ISO adalah tingkat sensitifitas/kepekaan cahaya kepada sensor kamera.ISO memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi cahaya sekitar,jika kondisi cahaya sekitar cukup terang kita bisa menggunakan setingan ISO rendah(ISO 100 – ISO 400).Namun jika cahaya sekitar sangat redup,kita bisa meningkatkan kapasitas ISO menjadi lebih tinggi(ISO400 – ISO 6.400).Akan tetapi jika kita menggunakan ISO tinggi dalam pemotretan,maka foto yang kita dapatkan akan menjadi sedikit Noise
Diafragma/Aperture adalah komponen dalam lensa yang berfungsi untuk mengatur besar kecil cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera.Diafragma juga memiliki fungsi lain,selain mengatur cahaya yang masuk kedalam sensor yaitu ruang tajam.Jika kita menggunakan diafragma bukaan kecil(f 22,f 16,f 8,),maka ruang tajam yang dihasilkan pada lensa menjadi lebar.Jika kita menggunakan diafragma dengan bukaan lebar(f 2.8,f 1.8,f 1.2),maka ruang tajam yang dihasilkan semakin kecil/tipis.
Shutter Speed adalah lamanya waktu jendela rana/shutter terbuka dan tertutup kembali untuk mengambil sebuah gambar/foto.Kita bisa menyeting kecepatan jendela rana/shutter sesuai kebutuhan yang kita inginkan.Semisal memotret objek yang bergerak cepat,kita bisa menyeting kecepatan shutter dengan kecepatan tinggi (1/500 ,1/1000,1/4000) dengan tujuan foto yang dihasilkan benar benar Frezz/Diam.Kita juga bisa menyeting kamera dengan kecepatan rendah(1/30,1/60,1/125) saat kondisi cahaya tidak terlalu banyak (sore,malam,atau di dalam ruangan).
sumber :http://belajarfoto.wahyuproject.com/teknik-dasar-fotografi/
Ekposure adalah kapasitas cahaya yang di peroleh sensor kamera,yang dihasilkan dari kombinasi iso,diafragma dan shutter speed.Jika kapasitas cahaya yang di hasilkan terlalu sedikit,maka dengan kata lain foto tersebut di nyatakan Under/Gelap.Berbanding terbalik jika cahaya yang dihasilkan terlalu banyak,makan foto tersebut di nyatakan Over/Terlalu terang.
ISO adalah tingkat sensitifitas/kepekaan cahaya kepada sensor kamera.ISO memiliki peranan penting dalam menentukan kondisi cahaya sekitar,jika kondisi cahaya sekitar cukup terang kita bisa menggunakan setingan ISO rendah(ISO 100 – ISO 400).Namun jika cahaya sekitar sangat redup,kita bisa meningkatkan kapasitas ISO menjadi lebih tinggi(ISO400 – ISO 6.400).Akan tetapi jika kita menggunakan ISO tinggi dalam pemotretan,maka foto yang kita dapatkan akan menjadi sedikit Noise
Diafragma/Aperture adalah komponen dalam lensa yang berfungsi untuk mengatur besar kecil cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera.Diafragma juga memiliki fungsi lain,selain mengatur cahaya yang masuk kedalam sensor yaitu ruang tajam.Jika kita menggunakan diafragma bukaan kecil(f 22,f 16,f 8,),maka ruang tajam yang dihasilkan pada lensa menjadi lebar.Jika kita menggunakan diafragma dengan bukaan lebar(f 2.8,f 1.8,f 1.2),maka ruang tajam yang dihasilkan semakin kecil/tipis.
Shutter Speed adalah lamanya waktu jendela rana/shutter terbuka dan tertutup kembali untuk mengambil sebuah gambar/foto.Kita bisa menyeting kecepatan jendela rana/shutter sesuai kebutuhan yang kita inginkan.Semisal memotret objek yang bergerak cepat,kita bisa menyeting kecepatan shutter dengan kecepatan tinggi (1/500 ,1/1000,1/4000) dengan tujuan foto yang dihasilkan benar benar Frezz/Diam.Kita juga bisa menyeting kamera dengan kecepatan rendah(1/30,1/60,1/125) saat kondisi cahaya tidak terlalu banyak (sore,malam,atau di dalam ruangan).
sumber :http://belajarfoto.wahyuproject.com/teknik-dasar-fotografi/
Belajar Komposisi Fotografi Dasar
sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/belajar-komposisi-fotografi-dasar/
Dalam fotografi kita pasti tidak asing dengan istilah komposisi,komposisi bisa di artikan sebagai proses penggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam fotografi komposisi merupakan sebuah proses yang sangat vital karena dari komposisi itulah sebuah foto bisa becerita, dari komposisi pula sebuah foto terlihat indah dan enak dipandang untuk dinikmati.Cara yang mudah untuk membuat komposisi dalam sebuah foto kita perlu memahami Rule of Thirds.
Definisi Rule of Thirds adalah dengan membagi foto menjadi sembilan bagian yang sama dengan dua garis ruang horisontal yang sama serta dua garis ruang vertikal yang sama pula, jadi sekarang kita melihat view finder memiliki 9 persegi kecil dan bukan satu persegi besar.
Empat Garis beserta titik titik pertemuan antara garis tersebut diidentifikasikan merupakan bagian atau tempat dari Point of Interest dan tentunya itu adalah dimana fotografer sebaiknya menempatkan subyek (disepanjang garis atau di titik persimpangan) untuk menciptakan foto-foto yang memiliki keseimbangan.
Berikut beberapa contoh foto dengan komposisi yang sederhana
Dalam fotografi kita pasti tidak asing dengan istilah komposisi,komposisi bisa di artikan sebagai proses penggabungan beberapa elemen menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam fotografi komposisi merupakan sebuah proses yang sangat vital karena dari komposisi itulah sebuah foto bisa becerita, dari komposisi pula sebuah foto terlihat indah dan enak dipandang untuk dinikmati.Cara yang mudah untuk membuat komposisi dalam sebuah foto kita perlu memahami Rule of Thirds.
Definisi Rule of Thirds adalah dengan membagi foto menjadi sembilan bagian yang sama dengan dua garis ruang horisontal yang sama serta dua garis ruang vertikal yang sama pula, jadi sekarang kita melihat view finder memiliki 9 persegi kecil dan bukan satu persegi besar.
Empat Garis beserta titik titik pertemuan antara garis tersebut diidentifikasikan merupakan bagian atau tempat dari Point of Interest dan tentunya itu adalah dimana fotografer sebaiknya menempatkan subyek (disepanjang garis atau di titik persimpangan) untuk menciptakan foto-foto yang memiliki keseimbangan.
Berikut beberapa contoh foto dengan komposisi yang sederhana
Mempelajari Pengaturan Metering
Metering dalam dunia fotografi sering di artikan mengukur kapasitas
kondisi cahaya.Penguasaan teknik Metering sangatlah penting,karena
mempermudah kita untuk menentukan setingan ekposure yang tepat.Ada 3
jenis macam setingan Metering dalam kamera digital, Matrix , Center Wide
dan Spot.Jika kita sering menggunakan mode setingan Aperture Priority ,
Speed Priority dan Program Priority, Metering akan sepenuhnya memiliki
peranan penting dalam menentukan setingan Exposure.Mari kita pelajari
macam macam setingan Metering….
1 MATRIX (atau dikenal juga sebagai Average atau Evaluative)
Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan radius 90% dari jendela bidik (frame),setingan jenis ini sangat cocok untuk memotret kondisi outdoor.
2 CENTER WIDE
Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan mentitik beratkan 40% dari jendela bidik(frame),sangat tepat untuk memotret kondisi indoor.
3 SPOT METERING
Sensor kamera membaca kondisi cahaya dengan menitik beratkan 10% dari jendelan bidik(frame),sangat cocok untuk pemotretan kondisi low light dan back light.
Dari jaman fotografi film sudah tercipta alat untuk mengukur kapasitas cahaya yaitu LightMeter. Alat ini sangat penting,karena dapat menentukan setingan eksposure yang tepat mulai dari Shutter Speed , Diafragma dan ISO( ASA pada roll film).
Semoga bermanfaat….
sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-pengaturan-metering/
1 MATRIX (atau dikenal juga sebagai Average atau Evaluative)
Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan radius 90% dari jendela bidik (frame),setingan jenis ini sangat cocok untuk memotret kondisi outdoor.
2 CENTER WIDE
Sensor kamera membaca kondisi cahaya sekitar dengan mentitik beratkan 40% dari jendela bidik(frame),sangat tepat untuk memotret kondisi indoor.
3 SPOT METERING
Sensor kamera membaca kondisi cahaya dengan menitik beratkan 10% dari jendelan bidik(frame),sangat cocok untuk pemotretan kondisi low light dan back light.
Dari jaman fotografi film sudah tercipta alat untuk mengukur kapasitas cahaya yaitu LightMeter. Alat ini sangat penting,karena dapat menentukan setingan eksposure yang tepat mulai dari Shutter Speed , Diafragma dan ISO( ASA pada roll film).
Semoga bermanfaat….
sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-pengaturan-metering/
Mempelajari Fungsi Iso Speed
ISO speed berfungi untuk mengontrol kepekaan
sensor kamera terhadap kondisi cahaya sekitar. Pengaturan ISO yang lebih
tinggi membuat sensor kamera semakin peka terhadap cahaya sehingga kita
dapat menghasilkan sebuah foto di tempat gelap/remang.ISO adalah
singkatan dari “International Organisation for Standardisation”
suatu badan yang menentukan standar internasional.Dalam fotografi
digital, ISO speed digunakan untuk mengindikasikan kepekaan sensor CMOS
terhadap cahaya.Semakin rendah ISO Speed yang kita gunakan,semakin
kuat/pekat kualitas foto yang di hasilkan mulai dari kualitas
warna,ketajaman foto dan kualitas resolusi.Di bawah ini saya akan
memberi beberapa contoh foto dengan setingan ISO rendah dan foto
setingan ISO tinggi
*keterangan foto ( ISO 200 / F 2.8 / Speed 1/200 )
Foto diatas mengunakan ISO rendah karena kondisi cahaya masih terang (sore).Dengan menggunakan ISO rendah saya memiliki keunggulan tersendiri,yaitu kualitas foto lebih baik yang meliputi kualitas warna,ketajaman dan resolusi untuk di cetak besar.Semakin rendah ISO yang kita gunakan,semakin bagus kualitas foto yang kita hasilkan.
*keterangan foto ( Iso 3200 / F 1.8 / Speed 1/80 )
Dalam foto ini saya menggunakan iso tinggi karena kondisi cahaya yang remang remang, saya maksimalkan diafragma lensa hingga F 1.8 (Lensa Nikon AFS 35m F1.8) dan tetap menjaga kecepatan shutter di angka 1/80 agar foto tidak goyang (shake).Secara teknis foto ini berhasil,namun dengan menggunakan setingan ISO terlalu tinggi menimbulkan efek Noise dan detail foto terlihat kurang tajam.
Sekarang teknologi semakin canggih,hampir semua kamera keluaran terbaru memilikin kualitas sensor bagus dan mampu merekam dalam kondisi remang remang ( low light).Yang perlu kita perhatikan adalah batas maksimal ISO kamera kita,karena beda seri kamera beda pula kemampuan menangkap objek dalam ruang gelap/remang.
ISO tidak hanya berguna untuk membuat foto menjadi lebih terang,tetapi juga membantu kita untuk mengangkap objek yang bergerak cepat.Dalam fotografi olahraga dan fotografi birding (memotret burung) pasti selalu menggunakan setingan HighSpeed. Karena objek yang difoto bergerak sangat cepat,maka di perlukan setingan shutter speed yang lebih cepat dari objek agar mendapatkan foto Freeze.
* keterangan foto ( ISO 800 / F 11 / Speed 1/1000 )
Saya harus menaikan ISO menjadi 800 untuk mendapatkan kecepatan shutter speed 1/1000,meskipun waktu pemotretan jam 3 sore.Demikian pembahasan tentang ISO Speed,semoga bermanfaat…..
Sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-iso-speed/
*keterangan foto ( ISO 200 / F 2.8 / Speed 1/200 )
Foto diatas mengunakan ISO rendah karena kondisi cahaya masih terang (sore).Dengan menggunakan ISO rendah saya memiliki keunggulan tersendiri,yaitu kualitas foto lebih baik yang meliputi kualitas warna,ketajaman dan resolusi untuk di cetak besar.Semakin rendah ISO yang kita gunakan,semakin bagus kualitas foto yang kita hasilkan.
*keterangan foto ( Iso 3200 / F 1.8 / Speed 1/80 )
Dalam foto ini saya menggunakan iso tinggi karena kondisi cahaya yang remang remang, saya maksimalkan diafragma lensa hingga F 1.8 (Lensa Nikon AFS 35m F1.8) dan tetap menjaga kecepatan shutter di angka 1/80 agar foto tidak goyang (shake).Secara teknis foto ini berhasil,namun dengan menggunakan setingan ISO terlalu tinggi menimbulkan efek Noise dan detail foto terlihat kurang tajam.
Sekarang teknologi semakin canggih,hampir semua kamera keluaran terbaru memilikin kualitas sensor bagus dan mampu merekam dalam kondisi remang remang ( low light).Yang perlu kita perhatikan adalah batas maksimal ISO kamera kita,karena beda seri kamera beda pula kemampuan menangkap objek dalam ruang gelap/remang.
ISO tidak hanya berguna untuk membuat foto menjadi lebih terang,tetapi juga membantu kita untuk mengangkap objek yang bergerak cepat.Dalam fotografi olahraga dan fotografi birding (memotret burung) pasti selalu menggunakan setingan HighSpeed. Karena objek yang difoto bergerak sangat cepat,maka di perlukan setingan shutter speed yang lebih cepat dari objek agar mendapatkan foto Freeze.
* keterangan foto ( ISO 800 / F 11 / Speed 1/1000 )
Saya harus menaikan ISO menjadi 800 untuk mendapatkan kecepatan shutter speed 1/1000,meskipun waktu pemotretan jam 3 sore.Demikian pembahasan tentang ISO Speed,semoga bermanfaat…..
Sumber : http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-iso-speed/
Mempelajari Fungsi Shutter Speed
Shutter Speed adalah lamanya waktu jendela
rana/shutter terbuka dan tertutup kembali untuk merekam cahaya kedalam
sensor kamera.Shutter speed memiliki peranan penting dalam menentukan
pengambilan foto,baik untuk merekam objek yang bergerak cepat maupun
bergerak lambat.Dengan merubah setingan shutter speed kita dapat
menciptakan beberapa teknik pemotretan yang berbeda,mulai dari teknik freeze,teknik motion blur,teknik slow speed dan teknik panning. Dalam artikel kali ini saya akan memberikan penjelasan berbagai teknik pemotretan yang mengandalkan kemapuan Shutter Speed
* keterangan foto ( ISO 200 / F 6.3 / ShutterSpeed 1/4000 )
* keterangan foto ( ISO 100 / F 10 / ShutterSpeed 1/15 )
* keterangan foto ( ISO 100 / F 22 / ShutterSpeed 5detik )
* keterangan foto ( ISO 100 / F 11 / ShutterSpeed 20detik )
http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-shutter-speed/
- Foto Freeze
* keterangan foto ( ISO 200 / F 6.3 / ShutterSpeed 1/4000 )
- Foto Motion Blur
* keterangan foto ( ISO 100 / F 10 / ShutterSpeed 1/15 )
- Foto Slow Speed
* keterangan foto ( ISO 100 / F 22 / ShutterSpeed 5detik )
- Foto Panning
* keterangan foto ( ISO 100 / F 11 / ShutterSpeed 20detik )
http://belajarfoto.wahyuproject.com/mempelajari-fungsi-shutter-speed/
Langganan:
Postingan (Atom)