Berikut ini ada beberapa aktifitas di kelas untuk menumbuhkan
kreativitas dalam pengajaran matematika. Dalam pengajaran,
sering-seringlah mengajukan pertanyaan kritis seperti “Apakah Kamu
mencoba ini?” “Apa yang akan terjadi jika ada ini ?” “Apakah kamu
dapat?” untuk meningkatkan pemahaman anak-anak dari ide-ide dan kosakata
matematika. Berikut beberapa aktifitas yang mungkin dapat dipraktekkan
di kelas:
1. Gunakan dramatisasi. Ajaklah anak-anak
berpura-pura berada di sebuah bola (sphere) atau kotak (prisma),
merasakan sisi-sisinya, ujung-ujungnya, dan sudutnya dan menyandiwarakan
secara sederhana masalah aritmatika seperti: Tiga katak melompat dalam
kolam dsb.
2. Menggunakan anggota tubuh anak-anak. Menyarankan
agar anak-anak menunjukkan berapa banyak kaki, mulut, dan sebagainya.
Ketika diminta untuk menampilkan “tiga tangan,” mereka akan menanggapi
dengan protes keras, dan kemudian menunjukkan berapa banyak tangan yang
mereka memiliki( “membuktikan”) ini. Kemudian mengajak anak-anak untuk
menampilkan nomor dengan jari, dimulai dengan pertanyaaan sederhana,
“Berapa usia Kamu?” Kemudian siswa diminta menunjukkan angka yang
diminta guru. Selain itu guru menampilkan angka dalam berbagai cara
(misalnya, menunjukkan lima dengan tiga pada jari tangan kiri dan dua di
jari tangan kanan).
3. Menggunakan permainan. Melibatkan anak-anak
bermain yang memungkinkan mereka untuk melakukan matematika dalam
berbagai cara, termasuk pengurutan, menciptakan bentuk simetris dan
bangunan, membuat pola, dan sebagainya. Kemudian memperkenalkan
permainan jual-beli di toko, menunjukkan anak-anak permainan membeli dan
menjual mainan atau benda kecil lainnya, belajar menghitung,
aritmatika, dan konsep uang.
4. Menggunakan mainan. Mendorong anak-anak untuk
menggunakan “adegan” dan mainan untuk simulasi kejadian nyata, seperti
tiga mobil di jalan, atau misalnya, untuk menunjukkan ada dua monyet di
atas pohon dan dua di atas tanah.
5. Menggunakan cerita anak-anak. Bercerita tentang
sebuah kisah menarik yang didalamnya berisi konsep matematika. Jika
perlu diperagakan khususnya untuk memperjelas konsep matematikanya
6. Gunakan kreativitas alami anak. Menggali ide anak
tentang matematika harus didiskusikan dengan mereka. Misal seorang anak
6 tahun ditanya begini: “Pikirkan angka terbesar yang kamu tahu, lalu
tambah angka itu dengan lima. Bayangkan kamu memiliki coklat sejumlah
angka itu”. “Wow, itu 5 angka lebih besar yang kamu tahu”.
7. Menggunakan kemampuan pemecahan masalah.
Menanyakan anak-anak untuk menjelaskan bagaimana mereka mengetahui
masalah-masalah seperti mendapatkan hanya cukup untuk mereka gunting
tabel atau berapa banyak makanan ringan mereka perlu jika tamu yang
bergabung dengan grup. Mendorong mereka untuk menggunakan jari-jari
mereka sendiri atau apapun yang mungkin berguna untuk memecahkan
masalah.
8. Menggunakan berbagai strategi. Bawalah matematika
dimanapun di dalam kelas, dari menghitung jumlah anak-anak di pagi
hari, menghitung meja kursi, meminta anak-anak untuk membersihkan barang
yang ada nomor tertentu, atau membersihkan barang yang berbentuk
geometris tertentu dsb.
9. Menggunakan teknologi. Cobalah gunakan kamera
digital untuk memotret hasil kerja anak, permainan dan aktifitas yang
dilakukan, dan kemudian menggunakan foto untuk diskusi dengan anak-anak,
perencanaan kurikulum, dan komunikasi dengan orang tua. Gunakan juga
teknologi lain, seperti komputer secara bijak.
10. Gunakan assessment untuk mengukur penilaian
anak-anak belajar matematika. Menggunakan observasi, diskusi dengan
anak-anak, dan kelompok-kecil untuk kegiatan belajar anak-anak tentang
matematika dan berpikir untuk membuat keputusan tentang apa yang mungkin
setiap anak dapat belajar dari pengalaman. Juga mencoba menggunakan
komputer untuk penilaian menggunakan program secara otomatis.
sumber : edukasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar