Berikut ini adalah tips untuk pemotretan landscape:
Lokasi.
Pilihan lokasi merupakan hal paling penting dalam pemotretan landscape.
Apa yang ingin Anda dapat? Perkotaan atau pedesaan? Lalu lintas yang
macet atau kedamaian alam? Jika lokasi itu cukup jauh dari tempat
tinggal Anda, pertimbangkan lamanya perjalanan yang harus ditempuh agar
Anda tidak melewatkan waktu terbaik untuk pemotretan landscape.
Timing.
Foto landscape sebaiknya dibuat pada pagi atau senja hari ketika cahaya
matahari jatuh miring. Selain menguntungkan karena intensitas dan sudut
datang cahayanya, pada pagi dan senja hari kontras antara langit &
bumi tidak teralu besar. Foto pada pagi & sore juga memungkinkan
munculnya lebih banyak nuansa warna di langit
Setting
Gunakan ISO rendah untuk memeproleh detil yang terbaik. Apabila kamera
Anda memungkinkan pengaturan manual, pilihlah mode A atau M dengan
bukaan apertura kecil, mungkin f/11 atau f/16 atau bukaan terkecil yang
dimungkinkan oleh kamera Anda agar keseluruhan ruang dalam frame
tertangkap dengan tajam. Jika Anda menggunakan kamera poket, pastikan
kamera pada mode Landscape
Gunakan tripod.
Penggunaan aperture kecil pada pagi atau senja hari berarti penggunaan
shutter speed yang lebih lambat. Untuk mengurangi resiko getaran (shake)
atau untuk memperoleh beberapa exposure yang sama sebagai bahan
pengolahan HDR, sebaiknya Anda menggunakan tripod.
Fokus
Foto landscape menghendaki agar seluruh obyek dalam frame tampil tajam.
Untuk mencapai hal ini, jika Anda menggunakan lensa dengan pengaturan
manual, pasanglah fokus lensa pada hyperfocal. Jika menggunakan kamera
digital tanpa mode manual, fokuskan pada 1/3 frame untuk memperoleh
ketajaman maksimal pada seluruh jarak dalam frame
Lensa
Untuk memperoleh cakupan yang luas, sebaiknya menggunakan lensa wide.
Jika andapengguna lensa vario atau kamera poket, gunakan posisi paling
wide
Angle dan Perspective
Manfaatkan pola-pola garis, barisan pepohonan, sawah dam berbagai
komponen lainnya sebagai daya tarik dalam frame. Selain perspektif,
pemilihn angle juga menentukan. Biasanya akan lebih baik jika penempatan
horison tidak tepat di tengah frame. Anda bisa mencari empat yang lebih
tinggi (horison di 1/3 bawah) atau justru memotret dekat dari tanag
(horison di 1/3 atas) untuk memperoleh foto yang menarik
Foreground obyek
Temukan obyek yang menarik untuk ditempatkan di latar depan. Obyek ini
bisa berupa bebatuan, pohon, atau sejenisnya. Obyek ini berfungsi
sebagai. Obyek ini berfungsi sebagai eye-cattcher yang membuat foto
tampil unik
Filter merupakan alat bantu yang sangat berguna dalam pemotretan landscape. Beberapa filter yang dapat digunakan:
- Polarizer gunanya untuk mengurangi intensitas cahaya di tempat terang, menahan flare & hamburan cahaya sehingga gambar/ foto menjadi lebih kontras.
- Gradual Neutral Density (GND) yaitu filter dengan perbedaan intensitas warna secara bertahap. Filter ini dapat dipasang dengan bagian lebih gelap di atas untuk meredam intensitas cahaya dari langit sehingga daratan tidak tapil terlalu gelap.
- Soft focus yaitu filter yang membuat blur bagian-bagian tertentu dalam frame. Dalam banyak kesempatan penggunaan filter ini memberikan kesan magis dalam foto. Efek ini juga bisa diperoleh dengan menghembuskan napas ke lensa jika Anda memotret di daerah berhawa dingin.
Cerita
Sebuah foto yang bercerita lebih menarik daripada sekedar pemandangan
alam. Setiap daerah memiliki kisahnya. Cobalah untuk mengetahui kisah
yang menjadi legenda di suatu daerah dan temukan obyek-obyek yang
berkaitan dengan kisah itu.
Eksperimen
Salah satu yang membuat sebuah foto menjadi bernilai adalah
keunikannya. Oleh karena itu lebih sulit untuk memotret landscape di
tempat terkenal yang sudah sering dikunjungi banyak orang karena sudah
begitu banyak foto yang beredar. Untuk mencapai keunikan, Anda harus
bereksperimen dengan mengambil banyak frame dan mencoba berbagai
kemungkinan, misalnya dengan pemotretan hitam putih, slow speed, HDR,
dsb